Tanpa tersekat-sekat oleh apa pun, Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si disambut hangat oleh keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah, Lebak, Banten, Sabtu (10/4/2021).
Pimpinan pondok pesantren salafiyah itu, KH. Muhammad Suryana, hikmat menyambut perwira tinggi Polri yang pernah menjadi Kapolda Banten itu, dengan pengalungan sorban.
Usai menyampaikan sambutannya, Jenderal Sigit langsung meresmikan gedung baru Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah di Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.
Kemudian, didampingi Kapolda Banten Irjen Pol DR. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A. dan Wakapolda Brigjen Ery Nursatari, M.H, serta seluruh Pejabat Utama Polda Banten, Kapolri melakukan peninjauan ke lingkungan pesantren.
Adapun bangunan yang diresmikan Kapolri yaitu sebuah gedung tiga lantai yang akan digunakan untuk keperluan Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah.
Lantai satu bangunan itu akan digunakan untuk kamar asrama putri, lantai dua untuk asrama putri dan kegiatan majelis.
Sementara lantai tiga digunakan untuk asrama pria dan perpustakaan.
Pembangunan gedung baru di atas lahan seluas 9000 meter persegi itu, menghabiskan dana sekitar Rp 1,6 Miliar.
H Ade Ruhandi, salah seorang pengurus Pesantren Salafiyah Tajul mengungkapkan, Jenderal Listyo Sigit membantu proses pembangunan sudah sejak ia menjadi Kapolda Banten hingga saat ini menjadi Kapolri.
Secara chemistry, Kapolri Jenderal Sigit memang punya kedekatan dengan Pesantren Salafiyah Tajul Falah, seperti diungkap Jaro H Ade Ruhandi, salah seorang pengurus pesantren itu.
“Pak Kapolri diminta untuk meresmikan bangunan baru tentu juga karena adanya chemistry dengan Pondok Pesantren Salafiyah Tajul Falah ini. Saat menjabat Kapolda Banten, Pak Sigit cukup luar biasa perhatiannya kepada tokoh agama, Ulama termasuk kepada pimpinan dan Pesantren Salafiyah Tajul Falah,” ujarnya di sela-sela peresmian.
Ia amat merasa, Jenderal Sigit dalam memberi perhatian terhadap pentingnya pendidikan, tidak pernah memilah-milah mana pendidikan umum dan pendidikan pesantren.
“Perhatian Pak Sigit terhadap sarana dan prasarana keagamaan sungguh luar biasa, dan bantuannya kepada Pesantren Salafiyah Tajul Falah ini juga sungguh luar biasa,” imbuhnya.
Jaro Ade menjelaskan, para pengasuh sudah memutuskan, Pesantren Tajul Falah tidak diperbolehkan berbadan hukum.
“Jadi, kita juga tidak menerima bantuan hibah dari APBN maupun APBD. Kita hanya menerima bantuan secara personal, jadi Pak Sigit juga membantu kami atas nama pribadi beliau,” Tterangnya.
Jaro Ade, lebih lanjut menjelaskan, Jenderal Listyo Sigit telah membantu proses pembangunan Pesantren Tajul Falah tersebut sejak ia masih menjadi Kapolda Banten.
“Dulu bangunan Ponpes ini hanya menggunakan bambu dan kayu, sejak Pak Sigit menjadi Kapolda Banten pada tahun 2016, sudah membantu kami untuk membangun gedung satu lantai,” jelasnya.
Selanjutnya, ketik menjadi Kadiv Propam Polri, pembangunan kan belum di lanjut.
“Namun setelah menjadi Kabareskrim, Jenderal Sigit bertanya pembangunan pesantren dan sudah sejauh mana. Waktu itu, kami mohon doanya untuk pembangunan lantai dua dan lantai tiga, dan Jenderal Sigit langsung membantu,” tuturnya.
Jadi, seluruh kebutuhan dari mulai besi, semen, keramik dan lainnya ini semua dari Jenderal Sigit saat menjabat Kabareskrim.
Diakui, sebagian donatur datang dari para alumni. Misalnya, untuk pekerjaan pengecoran. (Bud)