Connect with us

Wisata Curug Leuwi Bumi Terapkan Reservasi Online Pertama di Pandeglang

Berita

Wisata Curug Leuwi Bumi Terapkan Reservasi Online Pertama di Pandeglang

Objek wisata alam Curug Leuwi Bumi menerapkan sistem digitalisasi reservasi online pertama di Pandeglang, dengan sistem tersebut wisatawan agar bisa masuk harus melalui reservasi pembelian tiket online yang telah disediakan tersebut,Senin (14/02/2022).

Curug Leuwi Bumi menerapkan sistem digitalisasi reservasi online bagi para pengunjung yang hendak berwisata ke lokasi tersebut.

Manager Curug Leuwi Bumi Irwan Tamrin mengatakan, dengan menerapkan sistem digitalisasi hal itu sejalan sejalan dengan tujuan Kementrian Desa (Kemendes) dalam program percepatan desa wisata yang ada di Indonesia.

“Jadi para pengunjung jika ingin datang ke lokasi Curug Leuwi Bumi, harus melakukan reservasi pembelian tiket online terlebih dahulu melalui website http://vms.outing.id dengan itu pengunjung akan menerima kode QR melalui email, kemudian di scan di pintu masuk wisata,” kata irwan kepada Tangerangonline.id saat diwawancarai.

Dengan itu pengunjung mengisi data reservasi pengunjung hanya cukup mengisi jumlah pengunjung, serta identitas diri tersebut. Sistem pembayaran masih dilakukan secara manual.

“Metode pembayaran nya memang masih manual, karena untuk langkah awal dan membiasakan warga disini dahulu agar terbiasa untuk melakukan transaksi secara era digital sekarang ini,” ujarnya.

“Sistem digitalisasi reservasi online tersebut baru pertama satu-satunya yang ada di Curug Leuwi Bumi di Pandeglang,” kata Irwan.

Untuk harga tiket masuk ke wisata alam Curug Leuwi Bumi hanya Rp. 10 ribu rupiah per orang, di tempat tersebut pengunjung bisa menikmati fasilitas lainnya seperti berkemah, river tubing, villa, dan resto yang tersedia.

Dengan menggunakan sistem reservasi online, kegiatan para pengunjung bisa terpantau, serta dapat mengurangi dampak buruk nya dari lingkungan ataupun bagi para wisatawan yang masuk ke Curug Leuwi bumi tersebut.

Irwan menambahkan, penerapan digitalisasi tersebut di Desa Ramea, cukup memberikan dampak positif, yaitu dari awalnya merupakan desa tertinggal hingga menjadi desa yang melek teknologi yang mana kini di era globalisasi.

“Untuk kapasitas pengunjung melakukan reservasi online itu harus 500 orang dalam sehari. Selain itu kita juga bisa mengetahui ada berapa jumlah pengunjung yang datang bahkan secara spesifik, dengan sistem penerapan reservasi online ini berlangsung kita mencatatkan kinerja baik dengan capaian zero acident (tidak ada kecelakaan) baik pengunjung maupun pekerjanya,” tandasnya. (Dan)

Continue Reading
You may also like...

More in Berita

Advertisement
To Top