Menjelang perayaan Idul Adha puluhan ekor hewan ternak berupa sapi dan kerbau positif terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tersebar di Kabupaten Pandeglang.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang, Wahyu Widianti saat meninjau kandang ternak di Kecamatan Cimanuk dan Pandeglang pada Minggu (19/6/2022).
Wahyu Widianti menyebutkan, sebanyak 28 hewan ternak yang positif terpapar PMK itu diduga berawal dari hewan ternak yang didatangkan dari daerah yang terpapar wabah PMK tersebut, yaitu 23 ekor sapi dan 5 ekor kerbau di 3 kandang milik peternak di Kabupaten Pandeglang.
“Ada 2 kecamatan yang ada peternakan hewan sapi dan kerbau yang terindikasi terpapar wabah PMK, dan telah dilakukan isolasi mandiri pada hewan ternak tersebut,” terang Wahyu Widianti.
Pihaknya pun kini telah melakukan koordinasi dengan Polres Pandeglang untuk menjaga masuknya hewan ternak ke wilayah Pandeglang.
Dikatakannya, saat ini hewan ternak yang terpapar virus di kedua kecamatan itu telah dilakukan isolasi dan telah dilakukan penanganan pada hewan ternak yang terpapar PMK tersebut.
“Iya kita telah melakukan isolasi mandiri di masing-masing kandang yang gejalanya mengarah pada PMK. Kita lakukan ritmen penyuntikan vitamin, antibiotik, dan peningkatan bio security di masing-masing kandang. Selain itu kita juga menyampaikan pada pemilik, yang bertugas di kandang hanya pemilik dan penjaga selain itu tidak boleh,” bebernya.
Ditambahkannya, baik Puskeswan dan Bidang Keswan terus melakukan pemantauan tiap hari dengan tetap melakukan SOP PMK menggunakan APD, bahwa virus PMK nyata adanya dan penyebarannya pun sangat cepat.
“Alhamdulillah kita lihat di satu kecamatan sudah sembuh, seperti lepuh dan mulut sudah hilang, air liur berlebihan sudah berkurang,” pungkasnya.