Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno-Hatta meningkatkan pengawasan terhadap penumpang pesawat rute luar negeri yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Peningkatan pengawasan dilakukan menyusul adanya laporan kasus flu burung (H5N1) yang menginfeksi manusia di Kamboja.
Kepala KKP Kelas I Bandara Soetta, Naning Nugrahini mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri khususnya yang datang dari negara yang terdapat kasus H5N1.
“Kami melakukan pengawasan lebih ketat terhadap kemungkinan infeksi H5N1 di pintu masuk (negara). Seperti biasa, kita tetap mengaktifkan thermoscanner untuk melihat ada tidaknya gejala, mirip seperti COVID yaitu suhu badan yang tinggi,” kata Naning kepada tangerangonline.id di Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (8/3/2023).
Naning menjelaskan, setiap penumpang pesawat baik dari dan ke Bandara Soetta yang memiliki tanda atau gejala seperti demam, batuk dan sesak nafas akan dibawa ke poliklinik untuk dilakukan pemeriksaan.
“Apabila ada tanda-tanda atau gejala, orang tersebut kami bawa ke poliklinik. Di poliklinik nanti divalidasi, dan kami lakukan anamnesis. Apabila hasilnya positif maka akan dikirim ke Rumah Sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
KKP Bandara Soetta lanjut Naning, telah menyurati seluruh maskapai untuk meningkatkan kewaspadaan terlebih lagi bagi mereka yang singgah di negara-negara yang ditemukan kasus H5N1.
“Kami juga sudah mengirim surat kepada seluruh maskapai. Di dalam surat itu kami sebutkan bahwa apabila ada singgah di negara-negara Amerika, Eropa dan juga Asia agar tetap berkoordinasi dengan kami. Di Asia itu adalah di China dan Jepang yang sudah kita tahu ya (ada kasus H5N1 pada unggas),” jelasnya.
“Kalau China dan Jepang kan baru di unggas, sedangkan sudah ada kasus (manusia) itu Kamboja. Tentunya Kamboja kan negara paling dekat dengan kita itu juga sudah kita berikan atensi kepada teman-teman untuk meningkatkan kewaspadaan lebih lanjut,” tambahnya.
Tidak hanya di terminal penumpang, KKP Bandara Soetta juga memperketat pengawasan terhadap komoditas hewan khususnya unggas di Terminal Kargo Bandara Soetta.
“Kami juga sudah mengirim surat kepada instansi terkait di Bandara Soekarno-Hatta seperti Karantina Pertanian dan Bea Cukai. Mengapa Karantina pertanian dan Bea Cukai, karena adanya impor burung atau unggas lainnya,” kata Naning.
Saat ini, KKP Bandara Soetta tengah menyiapkan komunikasi informasi edukasi (KIE) bersama Balai Besar Karantina Pertanian untuk meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap flu burung yang disebarkan oleh unggas ini.
Meski begitu, Naning mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan kasus penumpang pesawat yang positif terinfeksi H5N1.
“Sampai saat ini belum ada ditemukan (kasus) positif. Artinya, ada orang ditemukan dengan panas, setelah kami lakukan validasi, ternyata itu tidak mengarah ke situ (flu burung),” tuturnya.
KKP Bandara Soetta menyiagakan petugas jaga 24 jam sebanyak 44 orang yang meliputi Terminal 1, 2 dan Terminal 3. Adapun petugas paling banyak disiagakan di Terminal 3 kedatangan internasional.
“Kami di kantor induk juga ada namanya layanan gawat darurat sehingga kalau ada kegawatdaruratan itu bisa dibawa ke kantor induk di mana ada dokter dan perawat. Kami juga menyiapkan tiga ambulans yang mana, supir ambulans kami juga perawat,” tandasnya. (Rmt)