Seiring dengan meningkatnya kasus cacar monyet atau Monkeypox (MPOX) di sejumlah negara, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta meningkatkan pengawasan terhadap penumpang pesawat dari luar negeri.
Pengetatan dilakukan dengan menambah petugas di area kedatangan Internasional Terminal 3 dan Terminal 2F. Sejak 29 Agustus 2024, petugas kesehatan disigakan di Posko pengawasan sebanyak 10 orang per shift atau di masing-masing Terminal.
“Pengetatan (pengawasan) ini, di Terminal 3 internasional itu ada 10 petugas yang sebelumnya hanya 4 orang. Di Terminal 2F yang sebelumnya hanya 3 petugas ditambah menjadi 10 petugas. Jadi setiap cycle itu ada 10 orang,” kata Kepala BBKK Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini di Bandara Soetta, Tangerang, Senin (2/9/2024).
Naning menjelaskan, selain petugas yang disiagakan di posko pengawasan, pihaknya juga menyiagakan 4 orang petugas yang naik ke pesawat (boarding) di masing-masing Terminal Kedatangan Internasional.
“Ada pula tim boarding, 4 orang. Begitu pesawat mendarat, bila ada (penumpang) yang bergejala, petugas kami boarding,” ujarnya.
Siagakan Laboratorium Bergerak
Selain menambah petugas, BBKK Soekarno-Hatta juga menyiagakan satu unit Laboratorium Bergerak Surveilans di Terminal 3 Bandara Soetta.
Laboratorium mobile yang ditempatkan di apron kedatangan Internasional Terminal 3 itu berfungsi untuk pemeriksaan sampel yang diambil dari penumpang yang bergejala atau diduga (suspect) terjangkit MPOX dengan metode swab.
“Nanti kalau kemudian gejalanya itu adalah relate (terkait) dengan MPOX maka dilakukan pengambilan speciment, yaitu swab. Kemudian (sampelnya) dilakukan pemeriksaan laboratorium di mobil (laboratorium bergerak). Setelah 45 menit keluar hasilnya,” kata Naning.
“Apabila suspect tadi setelah pemeriksaan laboratorium di Bandara (Laboratorium Bergerak) dan positif maka dibawa atau dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso,” pungkasnya. (Rmt)