Selain Makam Kramat Bunder Syekh Abdusarmin dan Syekh Uyut Karnen, terdapat 3 pohon Sambi berukuran besar di Area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Batang pohon berukuran jumbo tampak dibalut kain putih pada bagian bawahnya. Diperkirakan pohon menjulang tinggi itu telah berusia lebih dari seratus tahun.
Warga setempat memiliki cerita tersendiri terkait keberadaan ketiga pohon Sambi itu, di antaranya cerita pohon tidak dapat ditebang ketika lahan warga dibebaskan guna pembangunan Bandara Internasional Soetta.
“Dulu rencananya mau ditebang, tapi tidak bisa, karena banyak hal-hal yang aneh terjadi ketika itu,” ungkap Syamsuri.
Alih-alih ditebang, ranting dari pohon saja tidak bisa dibawa meninggalkan tempat berdirinya pohon.
Diceritakan Syamsuri, pernah dulu seseorang membawa ranting pohon Sambi untuk dijadikan kayu bakar, tetapi seakan ranting tersebut meminta dikembalikan ke asalnya.
Masih menurut penuturan Syamsuri, dahan pohon apabila patah dan dahan yang patah di bagian utara, maka menjadi pertanda penduduk bagian utara desa mengalami bala penyakit.
Menariknya lagi, salah satu pohon Sambi tersebut dipenuhi tumpukan batu fosil (kayu yang sudah menjadi batu). Dahulu warga setempat meyakini, batu fosil tersebut mengeluarkan cairan seperti ‘darah’ bila dibawa keluar dari area Makam Kramat Bunder.
“Pernah waktu itu orang Bandung datang kesini dan mengambil tiga buah batu, begitu dia memasuki mobil dan meninggalkan lokasi makam, batu tersebut mengeluarkan darah, dan langsung mengembalikan batu itu ke tempat asal,” ungkap Syamsuri.
Sampai saat ini warga yang beraktifitas di Area Makam Kramat Bunder mengaku masih sering melihat sosok gaib pada waktu tertentu.
“Pernah waktu itu saya lihat sosok gaib di sekitar sini, waktu itu jam enam lah pas magrib, dia terlihat kayak bersemedi disitu,” ujar Maryati dengan menunjukkan tempat dia melihat sosok gaib.
Ibu tiga anak yang kesehariannya berdagang di area makam Kramat Bunder menyakini sering melihat sosok gaib menampakkan diri. “Tapi dia mah gak mengganggu, selama kita disini sih gak pernah ada gangguan juga, yang penting kita sopan,” selorohnya ketika ditemui TangerangOnline.id di Area Makam Kramat Bunder.
Di lokasi Makam Kramat Bunder dan Pohon Sambi kini dikelilingi kantin-kantin dan di sebelah salah satu makam menjadi tempat parkir motor.
Demikian tulisan bagian akhir dari hasil penelusuran TangerangOnline.id tentang dua Makam Kramat dan Pohon Sambi yang masih terjaga di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. (Rmt)
Makam kramat bunder bagian dari budaya mistisisme indonesia. Teruuus diungkap mas…
Kami nunggu kelanjutan siapa sebenarnya mbah uyut karnen dan abdusarmin ?
Dear Hidayat,
Kami dari TangerangOnline.id masih melakukan penelusuran tentang Biografi kedua Syekh tersebut.
Sebetul yang tau persis keturunan yang tertua dari makam kramat bundar itu mereka tinggal dikel salembaran jaya yg dipindahkan dari gusuran bandara yang namanya kapling pemukiman kec. Kosambi Dan garis muda sekitar rawabokor dan benda dan kp baru
Sudah tumbang bang pohonnya ditebang sama orang yg tamak