Maicih merupakan merk keripik pedas khas sunda yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan pada tahun 2011, Maicih dinobatkan sebagai The Hot Snack versi Majalah Rolling Stone Indonesia.
Namun seiiring kebesaran namanya, banyak pihak yang memanfaatkan dengan meniru produk dan logo Maicih.
Bob Merdeka, founder Maicih mengingatkan kepada konsumen bisa membedakan yang produk asli dan palsu. “Maicih yang asli itu logonya yang dirilis pada bulan Juni 2011. Yakni sosok nenek yang sedang tersenyum hangat menghadap ke depan. Bukan sosok nenek yang menghadap ke samping,” ucapnya.
Bob saat ditemui seusai menjadi nara sumber di Jl Rawa Buntu, Serpong, kepada tangerangOnline.id mengungkapkan Maicih mengalami perubahan logo sebanyak 3 kali.
“Logo pertama dan kedua menggambarkan sosok nenek yang menghadap ke samping. Sementara logo yang terakhir, menghadap ke depan. Jika hari ini ditemukan produk Maicih dengan logo nenek menghadap ke samping, maka itu kadaluarsa atau palsu,” tegasnya.
Berkait makna logo terbaru, Bob menjelaskan, ada pesan tersirat yang ingin disampaikan. “Kita harus menghadapi dunia bukan dengan keangkuhan, tetapi dengan senyuman,” tuturnya sambil tersenyum ala Maicih.
Ditegaskan kembali oleh pria bernama lengkap Dimas Ginanjar ini, logo Maicih tersenyum. Apabila ada produk serupa dengan menengok ke samping dan apalagi tidak wajah tersenyum, dipastikan produk tersebut palsu.
Sosok nenek dalam logo Maicih, menurut Bob, bukanlah tokoh nyata. Bukan sosok keluarga atau tokoh idola Bob. “Dulu, saya bersama istri ingin memberi nama produk kami dengan nama khas Sunda. Selain nama Maicih, sempat juga muncul nama Maijah dalam bursa calon merk kami. Tapi kami akhirnya memilih Maicih, karena lebih memberi kesan Sunda dan mudah disebut,” pungkasnya. (Muf/har)