Sejumlah mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) kembali menyoalkan kelayakan pendirian Bank Banten.
Ketua HIMATA, Azis Suhendar mengingatkan, pendirian Bank Banten harus diperjelas terlebih dahulu kelayakannya.
“Kami ingin memperjelas pendirian Bank Banten. Banyak persoalan dibalik pendirian Bank Banten. Dari segi ekonomi apakah layak? Makanya, kami juga mendatangkan pengamat ekonomi dan Kadin Banten,” terang Azis di acara Dialog Publik dengan tema Gejolak Pendirian Bank Banten di Hotel Grand Serpong, Senin (15/2).
Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Banten, Mulyadi Jayabaya berpendapat pendirian Bank Banten tidak terlalu diprioritaskan. Sebab, Banten masih memerlukan kesejahteran dari segi infrastruktur pembangunan dan ekonomi.
“Seharusnya bukan membuat Bank Banten, tapi bagaimana memperbaiki BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang berada di kota dan kabupaten Banten,” tegas Jayabaya.
Perbaikan BPR tersebut, sambung ayah Bupati Lebak Iti Octavia ini, untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat kecil. “Karena saat ini banyak pedagang masyarakat kecil terkadang mencari modal usaha dengan meminjam ke rentenir dan merasa terbebani dengan bunganya,” ungkap mantan Bupati Lebak ini. (Abi)