Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany oleh mantan Presiden RI BJ Habibie diminta menjadi penjaga pusat sains Indonesia.
Permintaan tersebut disampaikan Habibie dalam kapasitas Airin selaku kepala daerah yang sebagian wilayahnya ditempati untuk pengembangan sains dan teknologi.
“Ibu Walikota, disitu dititipkan pusat unggulan dari sains, kita sudah buktikan sebagai panutan juga contoh,” terang ketua pembina YPTI ini pada pelantikan pengurus baru Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) dan Pelantikan Rektor Institut Teknologi Indonesia (ITI) di Wisma Habibie dan Ainun di komplek PatraJasa, Jakarta Selatan.
Habibie menekankan, keberadaan ITI yang awal didirikan di kawasan pusat penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi (Puspiptek) agar tercipta sinergi dengan pemerintah sebagai wahana bagi para insinyur untuk membangun peradaban masa depan bangsa Indonesia.
Dengan ITI tersebut terlahir para insinyur yang diajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara sistimatis dan logis. Sehingga, tidak berandai-andai dan bukan hanya sekadar membangun jembatan, tetapi menciptakan biaya rendah dengan kualitas terbaik.
Ketua Umum Pengurus Yayasan Pengembangan Teknologi Indonesia (YPTI) Marzan Aziz usai Pelantikan Pengurus baru YPTI, mengungkapkan insinyur kendati jumlahnya saat ini sedikit mampu merubah wajah Indonesia yang lebih beradab untuk masa depan Indonesia.
“Negara kita memang hanya punya 3.038 insinyur per satu juta penduduk. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 28.235 insinyur per satu juta penduduk,” kata Marzan Aziz pada pidatonya. (uar)