Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat atau akan bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dipindahkan dari sebuah Hotel di sekitar Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang menuju Panti Sosial Cipayung Jakarta Timur menggunakan bis Damri pada Senin, (14/3/2016) pukul 12.41 WIB.
Opik, salah seorang dari belasan WNI tersebut mengatakan, ia beserta keluarganya berniat bergabung dengan kelompok ISIS dan berencana berangkat ke Suriah untuk mencari kesejahteraan dengan jihad di negara yang tengah dilanda konflik berkepanjangan itu.
“Alasan kuat saya untuk pergi hijrah ke sana (Suriah), selain ustad saya sudah ada di sana, saya dikasih motivasi juga untuk segera hijrah ke sana,” kata Opik kepada wartawan di Tangerang, Senin (14/3/2016).
Selain diberi fasilitas, sambung Opik, dirinya juga dijanjikan akan diberi rumah bahkan diimingi gaji yang tinggi.
“Mungkin untuk sesampainya di sana (Suriah), saya juga belum tahu disuruh ngapain, mungkin disuruh perang atau disuruh kerja atau disuruh apa,” bebernya.
Selain alasan ekonomi, Opik mengaku ia termotivasi dari kabar berita seperti telegram atau video-video yang ia dapatkan dari kelompok radikal itu.
“Saya meyakini dari kabar-kabar berita yang ada di telegram, berita kabar khilafah, saya sering melihat-lihat video. Di arsip video itu kan ada tentang perkembangan di sana (Suriah),” ungkapnya.
Terakhir diketahui, Opik berprofesi sebagai pedagang sayuran di Pasar Induk di Wilayah Kota Tangerang. Dirinya mengaku sering mengikuti pengajian dengan kelompok-kelompok lainnya di salah satu tempat ibadah di daerah Palem Karawaci, Tangerang.
Ditanya soal dana berasal dari mana dan berapa banyak yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan menuju Suriah, Opik mengatakan dirinya menjual sebidang tanah miliknya yang berada di Jakarta.
“Dana yang saya persiapkan itu sekitar 65 juta rupiah untuk dana pemberangkatan saja, tapi untuk biaya perjalanan lebih dari 100 juta, dana itu hasil dari penjualan tanah saya yang di Jakarta, dana itu untuk pribadi dan keluarga saya,” bebernya.
Diketahui, sebanyak 14 WNI diamankan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Mabes Polri di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (13/3/2016), karena kuat dugaan mereka akan bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah. (Rmt)