Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly mendapat kecaman dari orangtua siswa murid SDN Sukasari 4 dan 5 Kota Tangerang. Pasalnya pemberhentian pembangunan sekolah unggulan tersebut hanya mampu merusak generasi anak.
Salah seorang orangtua siswa murid Susi Yanti (38) menilai tindakan Menteri Yasonna menahan-nahan pembangunan sekolah SDN Sukasari 4 dan 5 yang beralamat di samping pasar Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini tidaklah mendidik. Pasalnya bangunan sekolah saat ini ditempati belajar oleh para siswa terlihat sudah mulai rubuh.
“Tolong pak Menteri berpikir, kalau nanti bangunan lama rubuh dan ada korban jiwa, apa pak Menteri mau bertanggung jawab,” katanya kepada tangerangonline.id, Rabu (23/3/2016).
Dengungan ibu tiga anak ini, dirinya bersama orangtua siswa lainnya sangat mendukung langkah Pemerintahan Kota Tangerang yakni Walikota Arief R Wismansyah yang terus melanjutkan pembangunan. Untuk itu, ibu yang berhijab ini berharap Pemerintah Kota Tangerang tidak pernah memberhentikaan pembangunan sekolah tersebut.
“Kalau bisa pak Walikota langsung menghadap Menteri Yasonna untuk memperjelas maksud pembangunan sekolah tersebut, kalau tidak menghadap langsung ke pak Presiden Jokowi,” terangnya.
Sementara itu orangtua siswa lainnya, Dewi Sri Suryani (42) merasa sangat kecewa sekali langkah Menteri Yasonna yang mengentikan pembangunan sekolah tempat anaknya mencari ilmu. Pasalnya, Menteri Yasonna tidak memperdulikan kemajuan pendidikan di Kota Tangerang dengan langkah menghentikan pembangunan.
“Apa Menteri Yasonna tidak berfikir menghentikan bangunan ini, inikan sekolah sudah lama dan sudah terlihat mau rubuh, kenapa tidak boleh memiliki bangunan baru, kan demi mencerdaskan anak bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan agar tidak memperpanjang masalah dirinya dan secepatnya akan menjelaskan kepada Menteri Yasonna pembangunan sekolah tersebut semata-mata untuk kepentingan pendidikan.
“Kita agendakan secepatnya untuk ketemu pak Menteri, agar pembangunan sekolah ini tidak terlambat dan bisa digunakan para siswa untuk belajar,” tandasnya. (ES)