Perempuan paruh baya bernama lengkap Hj. Siti Akbari sudah genap 4 tahun memimpin Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Saat dijumpai tangerangonline.id di kantornya, Selasa (19/04/2016), Lurah Siti bercerita tentang karir pendidikannya. Lurah Siti adalah santriwati alumnus Pesantren kenamaan di Jawa Timur, Tebuireng.
Diketahui, Tebuireng merupakan pesantren besar yang didirikan oleh Mbah Kyai Hasyim Asy’ari, kakek Presiden Republik Indonesia ke-4, Abdur Rahman Wahid alias Gus Dur.
Lurah yang lahir di Bogor ini menamatkan pendidikan dasarnya di Sawangan, Depok. Ia lulus dari Pendidikan Guru Agama (PGA), sebab dulu tidak ada Sekolah Dasar (SD) melainkan hanya ada PGA. Lalu pendidikan menengah pertamanya diraih di tanah kelahirannya, Cinangka, Bogor.
Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), Siti baru berangkat ke tanah Jawa, mondok di Tebuireng. Selepas ‘nyantri’, ia melanjutkan studinya di Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe jurusan komunikasi.
Kuliahnya ditanggung penuh melalui beasiswa dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Komunikasi yang baik antara Siti muda dengan BKKBN menjadikan Siti muda direkrut sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BKKBN.
Pada tahun 2011, Kota Tangsel dimekarkan. Saat itu, Lurah Siti dipercaya sebagai Kasubag Umum Kepegawaian di Kecamatan Ciputat. Lalu melanjutkan karir sebagai Kasi Pemerintahan di Kecamatan Pamulang. Hingga akhirnya, kini Siti menjabat sebagai Lurah di Bambu Apus.
Dalam kerjanya, Lurah Siti menekankan sikap disiplin di kalangan staf dan bawahannya. Baginya, jika pemerintah tidak menerapkan kedisiplinan mulai dari dirinya sendiri, maka program pembangunan tidak akan berjalan dengan baik. (Muf)