Sisa lebih penggunaan anggaran APBD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) TA 2016 diprediksi akan menumpuk menyusul minimnya serapan penggunaan anggaran APBD tahun ini.
Kondisi tersebut terjadi sebagai akibat masih mandeknya sejumlah proyek yang mestinya sudah selesai dikerjakan dan dilanjutkan dengan pembahasan APBD (P) Perubahan beberapa bulan mendatang.
Ketua DPRD Kota Tangsel Moch Ramlie mengaku sudah warning pemkot Tangsel terkait belum adanya sejumlah proyek. “Kita sudah warning Pemkot Tangsel untuk segera melaksanakan sejumlah proyek di Tangsel,” tegasnya, Kamis (19/5).
Ramlie mengatakan, pihaknya, akan melakukan monitoring dan evaluasi realisasi program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot setempat. Pengawasan ini untuk memastikan pelaksanaan program serta mengukur kinerja SKPD tahun anggaran 2016.
“Pihak eksekutif selalu beralasan bahwa SDM nya kurang dan lemah. Kami akui memang ada upaya perbaikan tapi belum signifikan. Jujur saja, kami juga bukan tidak mendorong dan mengingatkan. Sudah sangat sering dan dalam setiap kesempatan pertemuan kami ingatkan,” ujarnya.
Ramlie menuturkan rendahnya penyerapan anggaran berdampak terhadap lambatnya proses pembangunan daerah. Dipastikan, Silpa di akhir tahun anggaran 2016 akan besar dan membengkak, seiring dengan kondisi dan situasi yang sedang berjalan.
“Solusinya, kalau memang diprediksi tidak akan bisa dikerjakan atau dikejar sampai akhir tahun ini, ya kembalikan ke kas negara,” tandasnya.
Perlu diketahui, Pemkot Tangsel memprediksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2015 mencapai Rp 756 Miliar. Jumlah itu melampaui dari prediksi semula yang diperkirakan hanya mencapai Rp 500 Miliar.
Prediksi Silpa yang mencapai ratusan miliar ini setidaknya terlihat dari prediksi Penerimaan Pembiayaan Daerah dari pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun berjalan sebesar Rp 756 Miliar, sebagaimana tertuang dalam Pengantar Nota Keuangan APBD Tahun Anggaran 2016 dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tangsel, Senin (21/12/15) lalu. (Ded)