Laksamana TNI (purn) Slamet Subiyanto selaku ketua Majelis Kebangsaan Panji Nusantara (MKPN) sangat mengkhawatirkan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut disampaikan dalam sebuah acara di Pamulang, Sabtu (28/5/2016).
Menurutnya, PKI telah memasang kadernya di semua lini, baik di pemerintahan, industri, ataupun perguruan tinggi. “PKI menyiapkan masa kebangkitannya sejak jauh-jauh hari. Bahkan di tingkat pemerintahan pun, mereka (PKI) telah memasang kader terbaiknya. Kita harus mencegah hal tersebut,” tegasnya kepada tangerangonline.id.
Kini, PKI telah menduduki jabatan strategis di semua lini, sehingga PKI mulai berani memunculkan simbol-simbolnya ke permukaan. Buktinya, beberapa hari lalu di Ciputat, ada seorang pemuda yang lalu lalang di jalan dengan menggunakan kaos PKI.
“Untungnya polisi berhasil meringkus pemuda yang menggunakan kaos bergambar paku arit (simbol PKI) tersebut. Keberanian kader PKI untuk memunculkan lambangnya ke hadapan publik, tak lain karena banyaknya kader PKI yang mengisi titik sentral di ruang publik. Sehingga mereka merasa sama sekali tidak takut,” papar mantan Kepala Satuan Angkatan Laut (KSAL) itu.
MKPN mencegah kebangkian PKI bukan tanpa alasan. Menurut Laksamana Slamet, ideologi PKI sangat bertentangan dengan Pancasila. PKI meyakini bahwa manusia tidak boleh terikat oleh suatu agama, termasuk mempercayai Tuhan. Sementara sila pertama dalam Pancasila mengajarkan tentang Berketuhanan Yang Maha Esa.
“Pancasila sila pertama menegaskan bahwa manusia membutuhkan ajaran agama. Sebab tanpa agama, manusia akan buta nilai dan moral. Jika manusia tidak buta nilai dan moral, maka sifat kebinatangan dalam diri manusia tidak akan bisa dicegah,” tutupnya. (Muf)