Sebanyak 50 anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat hanya 20 anggota yang hadir dalam Perayaan HUT RI ke-71 di Lapangan Cilenggang, Serpong, Rabu (17/8/2016) tadi.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Tangsel, Asrori yang hadir dalam perayaan itu saat dimintai pendapat menyayangkan sikap para anggota legislatif. Seharusnya para wakil rakyat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Ini hari bersejarah bagi bangsa Indonesia tentu legislatif semestinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemerdekaan. Dengan membuktikan mengikuti upacara bersama,” tukasnya.
Politisi senior Golkar, H Sukarya pun menyayangkan sikap rekan-relanya itu.Seharusnya tidak dilakukan mengingat setahun sekali perayaan upacara kendati inti dari perayaan dan penghayatan kemerdekaan diwujudkan banyak bentuknya.
“Sebetulnya bukan kapasitasnya saya menanggapi rekan-rekan kami tidak ikut upacara. Namun saya ingin katakan perayaan kemerdekaan ini perlu dihayati dan diresapi dengan semangat upacara bersama,” katanya.
Upacara adalah simbol nasionalisme. Sebetulnya Bukan hanya soal upacara saja tapi masih banyak representatif sikap nasionalisme lain. Ia mencontohkan, bahkan di lingkungan rumah perayaan upacara dilakukan oleh anak-anak muda dengan semangat tinggi.
“Semangat anak muda di lingkungan rumah amat tinggi. Untuk itu berharap tahun depan rekan-rekan bisa hadir semua dalam upacara besar seperti ini,” paparnya.
Wakil ketua DPRD Tangsel, Saleh Asnawi menjawab tudingan bahwa anggota dewan rasa nasionalismenya rendah. Pasalnya ke tidak hadirkan merek bukan hal yang disengaja namun karena ada hal yang tidak dapat ditinggalkan.
“Mereka tidak hadir bukan faktor kesengajaan melainkan ada hal lain tidak bisa ditinggalkan. Saya yakin jika tidak ada hambatan pasti mereka pada hadir,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Ahadi mantan birokrat yang duduk di legislatif, memastikan ada faktor ketidak sengajaan. Ia mencatat dari 50 anggota hanya 20 yang hadir. “20 yang hadir bukan 18 dari total anggota 50,” Ahadi merinci.
Badan kehormatan, DPRD Tangsel Gacho Sunaryo turut menyayangkan sikap para anggota legislatif. Ketidak hadirkan mereka mengindikasikan tidak meresapi dan menghayati perjuangan para pahlawan terdahulu.
“Kami sangat menyayangkan sampai terjadi demikian. Untuk itu kami akan melakukan pembicaraan dengan ketua dewan soal ini. Nanti kami akan melayangkan teguran kepada mereka,” ucap ia. (Rls/Abi)