Organisasi kemasyarakatan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang turut hadir sebagai undangan dalam silaturahmi tokoh agama dan tokoh masyarakat guna mencegah paham radikalisme dan anarkisme yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), meminta kepada Pemkot dan DPRD Tangsel serius membrantas kemaksiatan dan narkoba yang masih marak.
“Kami cinta damai kami tidak anarkis tapi kami tidak ridho kezaliman ada di Tangsel. Harus ada perda (peraturan daerah) tentang larangan maksiat. Ayo bangun Kota Tangsel. Saya mewakili masyarakat Tangsel,” tegas Doni utusan dari FPI dihadapan Walikota Airin dan Ketua DPRD Tangsel Mochammad Ramlie di Grand Zuri Hotel BSD Rabu (12/10/2016).
Menurutnya, prostitusi di Tangsel masih marak terjadi di sejumlah wilayah Tangsel. “Banyak prostitusi dan narkoba di Tangsel bahkan hampir di seluruh wilayah Tangsel, kita tegakan moto Tangsel yang saya garis bawahi adalah religiusnya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut Airin mengatakan, pihaknya sudah berusaha menertibkan beberapa titik yang disinyalir kerap dijadikan tempat prostitusi. Sebagai contoh Airin menyebut Buaran dan wilayah Pondok Kacang sudah ditertibkan beberapa waktu lalu.
“Kita terus mengawasi lokasi yang sudah ditertibkan itu, bahkan dalam rapat koordinasi wasdal (pengawasan dan pengendalian) kita melihat ada perpindahan lokasi prostitusi, malah sekarang ada indikasi prostitusi dilakukan di kontrakan seperti yang di Buaran, maka dari itu RT/RW harus aktif mengawasi,” ungkap Airin.
Airin juga mengatakan terkait peraturan daerah (Perda) sudah diberlakukan tentang pelarangan miras. “Namun, terkait perda prostitusi dan narkoba pemkot tetap mengacu pada undang-undang yang sudah ada,” tambahnya.
Tanggapan terkait maraknya praktik prostitusi juga turut disampaikan Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan. Dirinya mengatakan terdapat banyak persoalan yang harus dikaji dalam mengurainya. “Penyebab kenapa dia bisa menjadi PSK fokus dan lokusnya kadang tak terlepas dari laki-laki yang mungkin menjadi penyebab wanita menjadi PSK persoalan itu tak sesederhana yang kita bayangkan,” tukas AKBP Ayi. (Bar)