Pelaksanaan imunisasi Vaksin Measles Rubella (MR) di Kota Tangerang Selatan hingga berakhir 30 September kemarin mencapai 92.2%. Prosentase angka tersebut belum memenuhi target sebesar 95%. Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Kota Tangsel membuka kesempatan kepada masyarakat until mengikuti imunisasi selama 7 hari kedepan dimulai dari besok.
“Kita kekurangan 2,6% untuk mencapai target dan itu sekitar 15 ribu anak yang dari umur 9 hingga 15 tahun, untuk target sendiri kita targetkan kurang lebih 1500 anak dalam sehari,” ungkap Plt Dinkes Tangsel, dr Suhara Manulang.
Pihaknya juga menyambut baik kegiatan Edukasi Imunisasi Vaksin Measles Rubella Terhadap Wartawan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di Hotel Pranaya, Serpong, Sabtu (7/9/2017), digelar Kementerian Kesehatan RI.
Dengan kegiatan tersebut pihak terbantu untuk membuat masyarakat agar tidak menahan anaknya mengikuti program Imunisasi Vaksin Rubella.
“Ya benar kita belum mencapai target yang diberikan lantaran banyak masyarakat yang enggan mengikuti program tersebut dengan berbagai alasan bahkan ada dua sekolah di Tangsel tidak ingin mengikuti program ini dengan mempersoalkan halal atau tidaknya vaksin tersebut,” jelasnya.
Dr. Prima Yosephine, Ka.Subdit Imunisasi Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI menjelaskan, Measles Rubella merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan ditakuti bagi negara negara lain dan harus segerah di cegah sebelum menular kemasyarakat luas lantaran hingga saat ini masih belum ditemukan cara untuk penyembuhan namun bisa dicegah, salah satunya adalah dengan cara Imunisasi Vaksin Rubella. Penyakit tersebut bisa membuat anak kita terlahir dalam kondisi tidak baik atau cacat dan bahkan merenggut kematian.
“Program Imunisasi Vaksin Rubella sudah berjalan beberapa bulan yang lalu dan berakhir pada 30 September kemarin dan melihat hasil data yang di dapat Kota Tangsel merupakan salah satu Kota yang belum memenuhi target program yang kami berikan, melihat hal itu kita memberikan kesempatan selama 7 hari kepada Pemda Tangsel untuk memenuhi target tersebut dan kami sengaja melibatkan media untuk ikut serta membantu dalam pencapaian target tersebut,” jelas Prima.
Ia berharap kepada para media juga dapat membantu dan berjuang dalam mensosialisaikan dampak bahaya Rubellah agar masyarakat mengetahu dan memahami bahaya rubella sehingga masyarakat ingin mengikuti program Imunisasi Vaksin Rubella terhadap anaknya bukan menginformasikan hal hal yang menakutkan bagi masyarakat untuk Imunisasi Vaksin Rubella sehingga masyarakat dapat dapat hidup sehat dan sejahtera.
“Kami sangat berharap kepada rekan rekaan media untuk dapat membantu dan berjuang untuk mengajak dan menyakinkan masyarakat bahwa Imunisasi Vaksin Rubella sangat lah penting, sehingga masyarakat mengimunisasikan anaknya demi kesehatan tubuhnya,” harapnya. (Ban)