Hadirnya angkutan berbasis teknologi atau sering disebut taksi online menguntungkan bagi pelanggannya. Terlebih status taksi online kini telah legal atau resmi.
Namun kehadiran taksi online khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) membuat taksi Konvensional berstiker resmi Bandara ‘menjerit’.
Terlebih lagi, salah satu angkutan berbasis aplikasi yakni INKOPPOL yang bekerjasama dengan Grab resmi beroperasi di Bandara Soetta.
Salah satu pengemudi taksi konvensional berstiker Bandara berwarna putih, Ahyadi (32) mengaku kehadiran taksi online di Bandara Soetta membuat pendapatannya merosot tajam.
“Sebelum mereka (taksi online) ada, masih dapat 5 sampai 6 trip sehari. Ini saya masuk dari pagi jam 07.00 baru narik sekali,” kata Ahyadi saat ditemui di Terminal 2 Kedatangan Bandara Soetta, Tangerang, Sabtu (28/10/2017).
Bahkan dirinya tidak jarang hanya dapat memenuhi setoran yang perharinya mencapai Rp. 450 ribu. “Kalau sekarang, bisa dapat 2 atau 3 trip saja. Setoran kadang masih dapat, buat yang dibawa pulang lebih sering gak ada,” keluhnya.
Hal senada juga diungkapkan Helmi, pengemudi taksi konvensional berstiker resmi Bandara Soetta. “Kalau setoran gimana nanti aja lah, ini aja baru masuk Terminal dari pengendapan,” ujarnya.
Ia mengakui taksi online lebih diminati namun dirinya berharap agar angkutan berbasis online yang masih liar atau tidak resmi ditindak.
“Sebenarnya kita tidak mempermasalahkan mereka (taksi online) asal resmi. Semoga pengelola bandara ini dapat menindak tegas mereka yang masih liar,” harapnya.
Sementara itu, Wina, salah satu pengguna jasa bandara, mengaku lebih memilih taksi online Inkoppol-Grab ketimbang taksi konvensional.
“Lebih suka yang online ya, apalagi sekarang sudah resmi. Lebih kepada kenyamanan si, tarifnya pun jelas. Kita gak perlu ragu kalau pun kena macet,” ujar wanita asal Bengkulu ini. (Rmt)