Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna bekerjasama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar acara bedah buku. Buku berjudul “Air Defense, Antara Kebutuhan dan Tuntutan” setebal 146 halaman itu dibedah di Gedung Auditorium Unhan, di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/4/18).
Hadir dalam bedah buku tersebut antara lain Guru Besar Unhan Prof Dr Purnomo Yusgiantoro, Dosen Tetap Unhan Prof Dr Indria Samego, Rektor Unhan Letjen TNI Dr Yoedhi Swastanto, Rektor Unhan Ke-4 Letjen TNI (Purn) Dr I Wayan Midhio, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, Kepala Bakamla Laksdya TNI Arie Sudewo, para mahasiswa Unhan dan pejabat Unhan.
Buku tersebut dibedah oleh Prof Dr Purnomo Yusgiantoro yang merupakan mantan Menteri Pertahanan 2009-2014. Purnomo, memberikan beberapa catatan kurang lebih 18 halaman yang mendapatkan masukan dan kritikan dari Guru Besar Universitas Pertahanan ini.
Purnomo membedah buku Marsekal TNI (Purn) Ade Supriatna secara mendalam. Halaman demi halaman diberikan masukan, mulai dari Minimum Essential Force (MEF) alutsista TNI, Industri Pertahanan, pembangunan kekuatan pertahanan, anggaran alutsista hingga bagian penutup buku tersebut.
“Sebaiknya buku ini langsung saja kepada inti persoalan dan tidak perlu melebar kemana-mana, sehingga menjadi luas, tapi buku ini bagus,” ujar Purnomo.
Kemudian Prof Indria Samego memeberikan sedikit catatan dalam buku tersebut. Ia sependapat dengan Purnomo Yusgiantoro, bahwa penulisan buku ini tidak perlu melebar kemana-mana. Tidak perlu membandingkan Indonesia dengan negara-negara adidaya, namun cukup dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara saja.
“Seharusnya pikiran dari Pak Agus Supriatna melanjutkan apa yang ditulis Pak Chappy Hakim (mantan Kasau), karena membangun pertahanan tidaklah mudah, bukan hanya dari sisi manusianya saja tapi juga finansial,” ujar Indria Samego.
Penulis buku ini, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, mengatakan, tujuannya menulis buku ini adalah untuk menyadarkan masyarakat Indonesia, bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia diakui dunia memiliki 17.500 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.
Namun wilayah udara juga penting untuk dijaga kedaulatannya, karena justru diluar angkasa bertebaran berbagai perangkat negara-negara maju yang selalu mendeteksi dan siap menghancurkan seluruh aset bangsa Indonesia.
“Akankah kita diam dan berpangku tangan dengan situasi yang demikian, sementara negara lain terus mengembangkan kemampuan teknologinya untuk menguasai seluruh jagat raya,” kata Agus Supriatna.
Agus Supriatna, menerima masukan dari Prof Purnomo Yusgiantoro dan Prof Indria Samego, dan segera akan melakukan revisi atas buku tersebut agar menjadi lebih baik lagi.
Dalam buku tersebut, terdapat beberapa kata sambutan dari Menhan Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi. Kedua Perwira Tinggi ini sama-sama satu angkatan dengan Agus Surpiatna, yakni lulusan Akabri 1983. (MRZ)