Klaim sepihak TIM Penjaring Calon Menteri Kabinet Jokowi yang mengatakan telah menginventarisir sejumlah nama menuai kritik dari berbagai organisasi relawan Jokowi, yang tergabung dalam Komite Penggerak Nawacita.
Ketua Umum Masyarakat Peduli Pangan Indonesia (MAPPAN INdonesia), Wignyo mengatakan, menunjuk pembantunya adalah hak presiden.
“Itu hak prerogatif presiden untuk menunjuk menteri-menteri pembantunya. Jangan sampai ada penggiringan opini dan klaim seakan-akan ada tim yang sudah ‘menggarap’ kabinet,” tegas Wignyo saat memberikan keterangannya.
Menurutnya itu tidak baik dan berbahaya, beri kekeluaasaan kepada presiden sambung Wignyo.
Sementara itu di tempat yang sama, salah satu Ketua DPP Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara-JP), Viktor Sirait menuturkan, bahwa Presiden Jokowi sangat paham siapa menteri yang tepat untuk menduduki jabatan untuk membantunya.
“Pak Jokowi sudah satu periode, tentu sudah sangat paham terkait apa menurutnya siapa yang tepat untuk menduduki jabatan menteri, semua harus memberikan ruang agar Jokowi memilih kabinetnya, itu hak prerogatif presiden” kata pria ramah ini.
Sambungnya menghimbau, sebaiknya semua pihak menahan diri agar jangan membangun opini atau membentuk tim akan menentukan pilihan menteri kabinet kerja Jokowi.
Senada dengan Viktor Sirait, disampaikan Sekretaris Jenderal Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bambang J Pramono, bahwa pihaknya menghimbau untuk semua menyatukan kekuatan membangun negeri. Bambang juga mengingatkan rasanya tidak elok pengumuman KPU belum tuntas sdh ada tim yang mengiming iming jabatan menteri melampaui kewenangan Presiden.
“Sayang negeri ini dipecah-pecah untuk kepentingan sempit, kami berharap Presiden bisa membangun the winning team untuk menjalankan program nawacita jilid 2,” ucap Bambang.
Pada kesempatan yg sama Sekjen Seknas, Dedy Mawardi mengingatkan, jangan menggiring opini seolah olah ada tim seleksi kabinet, “Dalam memilih ibukota saja Presiden perlu meninjau secara langsung untuk mendapat suasana batin, jadi percayalah pengalaman 5 tahun ini pasti memberi pelajaran pada beliau utk menilai orang orang seputaran dia.” Beri ruang Presiden memilih tim kabinetnya, pungkas Dedy Mawardi.
Ia juga menegaskan, agar memberikan keleluasaan kepada presiden, sehingga kata Bambang tidak ada yang menggiring opini demi kepentingan sesaat.
Lain halnya dengan Sekretaris Jenderal Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi), Akhrom Saleh yang mengatakan bahwa real count yang dilakukan oleh War Room Tim Kampanye Nasional (TKN) yang sudah mencapai angka delapan puluh juta suara berdasarkan C1 membuat pihaknya yakin bahwa Presiden Jokowi dapat memimpin republik ini dua periode.
“Kami meyakini bahwa berdasarkan real count yang dilakukan oleh TKN sebesar 80juta suara tentu pak Jokowi sudah dapat dipastikan menang, begitu juga kalau kita lihat di Situng KPU. Tapi tetap kita tunggu pengumuman resmi KPU.” pungkas yang biasa disapa Doni ini.
Organisasi Gabungan Relawan Jokowi, Komite Penggerak Nawacita (KPN) antara lain, Seknas Jokowi, Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT), Bara JP, Relawan Penggerak Jakarta Baru (RPJB), MAPPAN Indonesia, Kornas-Jokowi, Almisbat dan Paguyuban Relawan Nusantara (PRN).