Bintara Pembina Desa atau Babinsa Pekojaan, Tambora Kodim 0503/JB, Serda Saputra tewas tertembak di sebuah hotel Jakarta, Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, Senin (22/6/2020).
Babinsa itu tewas, usai ditembak orang tak dikenal di kawasan tersebut. Saat kejadian Babinsa itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Husada namun nyawanya tak tertolong.
Dandim 0503/JB, Kolonel Kav Valian Wicaksono kepada wartawan membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, saat ini kasusnya tengah di lidik. “Masih proses lidik,” kata Valian saat dikonfirmasi, di Jakarta,Senin (22/6/2020).
Berikut ini kronologi yang beredar :
Yth. Danrem 052/ Wkr
Cc. 1. Pangdam Jaya
2. Kasdam Jaya
3. Asintel Kasdam Jata
Ijin meleporkan pada hari Senin 22 Juni 2020 pukul 02.30 Wib, bertempat di Hotel Mercure Batavia, Jl. Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, telah terjadi Penganiayaan, terhadap anggota TNI AD An. Serda SAPUTRA NRP. 640839
BABINSA KEL. PEKOJAN KEC. TAMBORA JAKBAR.
Hal yang dilaporkan,Sbb :
A. Saksi-saksi:
1. WARTOYO 25 tahun, Pekerjaan Security, alamat Jalan Tiang Bendera 5 RT 006 RW 03, Kel. Roa Malaka, Kec. Tambora Jakarta Barata.
2. HERI HARIYANTO 23 tahun, agama Islam pekerjaan Security, alamat Jl. Rengas 1 No. 6 Rt.004/02 Kel. Rawa Barat, Kec. Keb. Baru Jakarta Selatan.
3. YUSUF AGUS TIANA 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Security, alamat Kp. Tipar Halim Rt.005 Rw.06 Kel. Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
4. RURI ANDI ATAMA 31 tahun, agama Islam, pekerjaan Chef Scurity, alamat Jl. Raden Fatah No. 160 Rt. 003/02 Kel. Sudimara Selatan, Kec. Cileduk, Kota Tangerang, Banten
B. Kronologis:
– Pada hari Senin tanggal 22 Juni 2020 sekitar Pukul 02.15 s.d 02.40 Wib, telah terjadi pengrusakan di hotel Mercuri .
Adapun awal mula kejadian sewaktu, saksi 1 WARTOYO dan saksi 2 HERI HERIYANTO sedang melaksanakan tugas jaga di depan hotel, datang seorang laki-laki tidak dikenal menanyakan seseorang yang sedang dikarantina dengan omongan yang “test swab sudah selesai belum, kamu tau tidak saya MARINIR” lalu dijawab oleh Saksi 1, “disini ada komandan saya untuk menjelaskan dan di hotel ada prosedur” lalu oleh Saksi 1 diantar ke pintu Karyawan. Setelah sampai di pintu karyawan Saksi 3 bertemu dengan orang yang tidak dikenal tersebut menjelaskan kalau di hotel ada regulasi atau aturan, orang tersebut tidak mau tau dan berbicara “kamu tau tidak saya ini siapa, saya Perwira, saya MARINIR” kemudian Saksi 3 menghadap ke Chef Scurity memberitahukan bahwa tamu yang pernah datang membuat gaduh datang lagi ke hotel. Kemudian oleh Chef Security di arahkan untuk memanggil TNI yang sedang BKO di hotel, kemudian Saksi 3 memanggil TNI yang sedang BKO, namun anggota TNI yang sedang BKO sudah ada di pintu karyawan dan sedang ngobrol dengan orang tersebut dan Saksi 3 lihat pengatur suhu digital (termo gun) sudah rusak, Lalu orang tersebut bilang bahwa maksud kedatangannya untuk bertemu oleh seseorang yang sedang dilakukan karantina mandiri di hotel dan test swab dan menurut orang tersebut bernama LIKSEN SIMBOLON, seorang wanita. Kemudian Saksi 3 melihat daftar tamu yang dilakukan karantina mandiri dan test swab di buku mutasi namun tidak diketemukan atas nama orang tersebut. Lalu orang tersebut marah-marah dan tetap memaksa untuk masuk dan merusak fasilitas yang ada di hotel. Kemudian di luar lobby hotel orang tersebut melakukan tembakan kearah udara sebanyak 3 kali dan anggota BKO TNI memerintahkan untuk mundur dan menyelamatkan diri karena orang tersebut membawa senjata api dan datang bersama teman-temannya. Setelah Saksi-saksi menyelamatkan diri orang tersebut dan teman-temannya melakukan pengrusakan di loobby hotel memecahkan pot/vas bunga.
Pada saat itu ada Piket Babinsa atas nama SERDA RH. SAPUTRA terkena luka di dada dan punggung bawah tengah kemudian oleh Pawas AKP HUDAMAWI S. Sos di larikan ke RS HUSADA untuk dilakukan pertolongan.
Pengrusakan dan penembakan tersebut terjadi kurang lebih 30 menit lamanya dari Pkl.
02:15 wib sampai dengan 02:40.Wib.
kemudian pelaku melarikan diri bersama teman-temannya dengan menggunakan sepeda motor ke arah Jembatan Gantung Tamansari.
“Masih kita selidiki,” kata Kepala Dinas Penerangan: Letkol Mar Gugun Saiful, saat di konfirmasi tangerangonline.id, Senin malam, (22/6/2020).(MRZ)