Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengajak para petani tidak hanya fokus menanam padi, para petani diharapkan dapat mengembangkan lahannya dengan menanam tanaman jagung.
Tatu menilai, jagung yang dibutuhkan oleh perusahan pakan di Kabupaten Serang distribusi dari luar daerah Kabupaten Serang bahkan Provinsi Banten.
“Padahal ini peluang buat mereka (petani), harus di sosialisasikan secara baik oleh Dinas Pertanian agar mereka bergantian bukan beralih, bergantain setelah menanam pedi kemudian jagung,” kata Tatu kepada wartawan usai menghadiri Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Alat Pertanian yang di gelar Dinas Pertanian (Distan) di Indoor Setda Kabupaten Serang, Senin (31/08).
Ia meyakini, tanaman jagung dapat meningkatkan sisi ekonomi para petani.
“Ini tentunya akan menjadi tantangan untuk Distan, manfaat keuntungan untuk para petani tentunya sangat bagus, pasti para petani tertarik,” jelasnya.
Sedangkan terkait bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan untuk kelompok tani (poktan), Tatu bersyukur setiap tahunnya diberikan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Serang yang langsung dari Kementrian Pertanian (Kementan). Ada juga rekomendasi dari beberapa Anggota DPR RI dapil Serang.
“Tentunya ini di verifikasi terlebih dahulu oleh dinas pertanian mana yang layak untuk diajukan ke kementrian, bagaimana pun penerima bantuan alat pertanian harus bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.
Lebih jelasnya, poktan yang sesungguhnya bukan poktan yang dibentuk secara dadakan. Karena sebelumnya hal itu pernah menjadi persoalan hukum.
“Intinya bantuan ini harus digunakan secera berkelompok bukan hanya milik ketua poktan. Poktan juga harus memelihara alat bantuan itu sangat bermanfaat,” imbau Tatu.
Sementara Kepala Distan Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, sebanyak 159 poktan yang menerima berbagai alat pertanian padi dan holtikultura dari Kementan. Namun bantuan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan poktan yang ada di Kabupaten Serang.
“Ibu Bupati tadi mengatakan ada 1.942 poktan di Kabupaten Serang tapi baru 159 poktan yang mendapatkan bantuan masih dibawah 10 persen dari jumlah itu. Tapi saya mengimbau agar poktan tidak bergantung pada bantuan tapi bisa membeli sendiri dari menajemen pengelolaan usaha tani,” ujarnya.
Kemudian terkait tanaman jagung, Zaldi mengatakan, setiap tahun untuk tanaman padi atau beras mengalami surplus mencapai 70 ribu ton beras. Dengan melihat potensi pasar ada 10 pabrik pakan yang membutuhkan 1 juta ton per tahun ini menjadi peluang bagi petani Kabupaten Serang.
“Karena secara lahan, secara iklim petani, secara budi daya petani di Kabupaten Serang bisa menghasilkan jagung untuk suplai ke pabrik pakan yang ada di kita. Nilainya sekitar Rp 4 triliun per tahun kalau petani kita bisa menghasilkan itu. Peluang itu yang dilihat Ibu Bupati,” kata Zaldi.
“Kalau untuk saat ini, produksi jagung petani Kabupaten Serang baru menghasilkan di angka 20 ribu ton, bahkan Banten juga mesih 30 ribu ton. Jadi, untuk sisanya masih dari luar baik dari Lampung dan NTB,” pungkasnya. (Smn)