Obyek wisata pemandian air panas Cisolong milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mesti direvitalisasi. Pasalnya, beberapa pengunjung mengeluhkan banyaknya fasilitas yang tak berfungsi dan akses jalan menuju wisata tersebut minum penerangan jalan umum (PJU).
Pemerhati pembangunan, Aang Kunaefi menyayangkan pengelolaan wisata milik Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum optimal. Padahal, Wisata Air Panas Cisolong salah satu wisata yang berpotensi mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sebagai obyek wisata di Pandeglang yang banyak dikunjungi wisatawan dan dapat memberikan PAD yang cukup besar bagi daerah. Jadi menurut kita Cisolong butuh pengelolaan dan pengembangan lebih baik lagi,” ungkapnya kepada tangerangonline.id, (6/5).
Ia menyebutkan banyak keluhan pengunjung Wisata Air Panas Cisolong diantaranya fasilitas yang banyak tak berfungsi hingga akses jalan menuju wisata itu minum PJU. Padahal liburan lebaran tahun ini wisata pemandian air panas banyak dikunjungi wisatawan.
“Dari liburan lebaran idul fitri terlihat pengunjung membludak ke Wisata Air Panas Cisolong milik Pemda dari pagi hingga malam. Namun sayang banyak pengunjung mengeluhkan fasilitas yang ada termasuk salah satunya Penerang Jalan Umum (PJU) menuju lokasi hingga di lokasi pemandian air panasnya banyak yang tidak berpungsi begitu juga tempatnya tidak memadai,” ujarnya.
Sementara salah satu petugas dan penanggungjawab Wisata Air Panas Cisolong pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, Haerudin membenarkan fasilitas yang tak berfungsi. Untuk itu pihaknya akan memaksimalkan pengelolaan agar pengunjung lebih nyaman.
“Iya benar kedepan pengelolaan Cisolong harus lebih maksimal dan dibutuhkan pengembangan lebih baik untuk kenyamanan para pengunjung. Tentunya kita berharap dukungan semua pihak,” ungkap Haerudin kepada Tangerangonline.id, Kamis (06/05/2022) sore.
Ditambahkannya, bahwa semua dinas terkait harus saling menunjang untuk kemajuan dunia pariwisata yang ada di Kabupaten Pandeglang, seperti Dishub, Disprindagkop dan UMKM, Dinas Perkim dan PUPR.
“Semua OPD harus bergandengan tangan untuk kemajuan dunia pariwisata yang ada. Kita belum melihat ada obyek wisata yang menyediakan cinderamata dan makanan khas Pandeglang yang bisa dijadikan oleh-oleh para pengunjung. Jadi harus dibuat paket wisata Pandeglang,” imbuhnya.
Dikatakannya, untuk kenyamanan para pengunjung memang dibutuhkan pasilitas yang memadai, termasuk untuk pengembangan diatas lahan kurang lebih 1.5 hektar.
“Namun semua itu butuh dukungan anggaran yang cukup besar, termasuk lahan parkir yang memadai,” katanya.
Disinggung soal minimnya PJU, Haerudin membenarkan hal tersebut. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Pandeglang.
“Iya benar untuk PJU menuju lokasi sudah lama tidak berfungsi alias mati termasuk di lokasi pemandian air panas. Kita sudah laporkan pada Dinas Perhubungan, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan,” tandasnya. (Den)