Federasi Beladiri Amatir Indonesia (FBAI) akan menjadi wadah baru bagi para petarung sejati dalam seni beladiri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum FBAI Ki Kusumo dalam pameran INA Sport Festival 2022 di Jakarta.
Dalam pameran olahraga yang digagas Kemenpora ini, FBAI juga menampilkan demo MMA dengan memperagakan berbagai macam teknik.
Ki Kusumo mengatakan, Indonesia kaya akan ragam beladiri seperti karate, taekwondo, kungfu, hingga pencak silat. Namun begitu, belum ada wadah untuk menaungi mereka yang memiliki bakat dalam MMA.
“Nah saya lihat belum ada wadah khusus yang menaungi beladiri campuran, khususnya induk organisasi yang dinaungi pemerintah. Ada banyak orang yang pengin main seperti UFC, main atas bawah kunci dan lain-lain, tapi tidak punya wadah,” ujar Ki Kusumo di Jakarta pada Senin (4/7/2022) kemarin.
Oleh karenanya lanjut Ki Kusumo, FBAI hadir untuk menjaring serta membina atlet beladiri campuran ini. FBAI juga akan gencar memublikasikan seni beladiri campuran itu kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
“Jadi ini wadah untuk membina dan menggali para atlet beladiri campuran agar ke depan lebih berprestasi. Baik lokal atau dunia nantinya. Sesuai arahan dari KONI Pusat, agar kita lebih luas memperkenalkan olahraga ini di masyarakat. kami juga akan memperkenalkan ke dunia internasional,” jelasnya.
Dalam waktu dekat ini kata Ki Kusumo, FBAI akan berpartisipasi dalam olahraga campuran di tingkat nasional. Ia juga berharap beladiri campuran ini dapat menjadi cabang yang dipertandingkan dalam ajang internasional.
“Bulan Juli kita gelar event Piala Gubernur di Sumatera Utara, lalu di Solo pada Agustus nanti ada kejuaraan Internasional Indonesia MMA open yang akan diikuti petarung dari 7 negara. Jika beladiri campuran jadi cabang yang dipertandingkan dalam SEA GAMES 2023 di Kamboja, kita sudah siap,” tuturnya.
Sementara itu, Sekjen FBAI Mourice Sihombing menambahkan, sejak berdiri pada 21 Desember 2021 lalu, FBAI telah memiliki 23 pengurus provinsi (Pengprov).
“Wilayah 1 meliputi Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau dan Lampung. Wilayah2 diantaranya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Sedang Papua, Sulawesi Barat, yang kita kembangkan antara lain Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Kalimatan Utara,” terang Mourice.
Untuk meningkatkan kualitas organisasi, FBAI juga telah melakukan pendataan atlet, penataran wasit dan juga para pelatih.
“FBAI ini sudah jadi anggota resmi MMA dunia. Kemarin di Vietnam ada pertemuan MMA, saya diutus kesana. Yang penting kita punya program meningkatkan kualitas kepelatihan dan perwasitan. Kita ada 21 wasit dan 26 pelatih atau juri. Pengprov seluruh Indonesia sudah siap menyambut kita,” jelas Mourice.
Dia berharap FBAI dapat semakin besar. Saat ini atlet atau petarung MMA dibawah FBAI telah siap mengikuti berbagai ajang tingkat nasional maupun internasional.
“Kondisi petarung semakin hebat, bisa bertarung dalam amatir, profesional dan di event internasional. Sehingga bisa jadi kebanggganan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Mourice. (Rmt)