Sebanyak 28 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) menerima pinjaman lunak atau modal usaha dari PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) senilai Rp 1,035 miliar.
Pada pertengahan semester II Tahun 2022 ini, penyerahan program pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK) dilakukan di KCU Bandara Soekarno-Hatta, Kamis, 29 September 2022.
Adapun yang menerima (PUMK) tersebut adalah UMKM Binaan PT Angkasa Pura II yang bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari sektor Industri, Perdagangan dan Jasa.
Executive General Manager AP II KCU Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, penyerahan program PUMK tersebut merupakan tahap ketiga pada tahun 2022 ini.
“Penyerahan program PUMK pada periode kali ini mencapai Rp1 miliar untuk pelaku UMKM mitra binaan dari berbagai sektor yang tersebar di Tangerang Raya,” kata Agus di Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (29/9/2022).
Pada semester I kata Agus, Bandara Soekarno-Hatta telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,415 miliar kepada kurang lebih 38 pelaku UMKM.
“Adapun total dana PUMK yang telah disalurkan oleh Bandara-Soekarno Hatta pada periode Januari – September 2022 ini sebesar Rp 2,450 miliar kepada kurang lebih 66 pelaku UMKM mitra binaan kami,” jelas Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, sebagai salah satu unit usaha yang dikelola oleh Perusahaan BUMN, Bandara Soekarno-Hatta memiliki kewajiban berpartisipasi dalam mendorong dan meningkatkan kemampuan usaha kecil disekitar wilayah kerja perusahaan, agar menjadi tangguh dan mandiri.
Di samping memberikan pinjaman modal usaha, Bandara Soekarno-Hatta juga berkewajiban memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM melalui program pelatihan, promosi dan pemasaran yang lebih intens.
Hal ini untuk mendorong para pelaku UMKM agar bisa tumbuh dan menjadi pengusaha naik kelas, sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun pasar global.
“Manfaat dari kegiatan ini tentu akan memberikan pengaruh yang makin luas yang ditimbulkan oleh satu kegiatan yang selanjutnya akan mempengaruhi kegiatan lainnya, kami sering menyiapkan panggung dan mengundang mitra binaan untuk mengenalkan dan memasarkan produk-produk mereka, baik itu di Terminal penumpang maupun di event-event khusus,” tutur Agus.
Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soetta, M Holik Muardi menambahkan, dengan program PUMK tersebut diharapkan pelaku UMKM dapat mengembangkan usahanya dan mampu bersaing dengan cakupan yang lebih luas lagi.
“Dengan bantuan kemitraan melalui modal usaha ini diharapkan mampu mengembangkan pelaku usaha UMKM agar dapat bersaing dan mandiri guna meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Rizki Pebriani salah satu pelaku UMKM yang menerima manfaat PUMK mengaku sangat bersyukur karena mendapat pinjaman modal usaha yang kedua dari PT Angkasa Pura II.
“Kami bergabung menjadi mitra binaan AP II sejak tahun 2019. Pada tahun 2020, kami menerima PUMK pertama sebesar Rp 15juta dan yang kedua ini atau pada tahun ini kami kembali diberikan pinjaman modal usaha Rp 20 juta,” kata Rizki.
Adapun modal usaha tersebut katanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dan workshop jam tangan kayu ‘Kaywoodwatch’ miliknya di Pandeglang.
“Program pendanaan ini sangat membantu kami dalam mengembangkan usaha. Semoga produk kami juva semakin diminati oleh pasar domestik maupun mancanegara,” ujar Rizki
Sekadar diketahui, produk jam tangan kayu ‘Kaywoodwatch’ menjadi salah satu yang lolos kurasi dan tampil di pagelaran ke-62 Festival Tong Tong Fair yang telah berlangsung pada 1-11 September 2022 di lapangan Marienfeld Den Haag, Belanda. (Rmt)