Beranda Bandara AP II Gelar Rapat Koordinasi dengan 32 BUMN Percepat Pembentukan Tim Relawan...

AP II Gelar Rapat Koordinasi dengan 32 BUMN Percepat Pembentukan Tim Relawan Satgas Bencana

0

PT Angkasa Pura II (AP II) menggelar rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Bencana Nasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama 32 BUMN lainnya yang beroperasi di Provinsi Banten.

Rapat Koordinasi ini dilaksanakan di Auditorium Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Kamis, 10 November 2022.

Rapat koordinasi ini digelar sejalan dengan arahan Ketua Satgas Bencana Nasional BUMN dengan Nomor B 146 CSC/CSR/10/2022 tanggal 17 Oktober 2022 perihal Tindak Lanjut Rapat Koordinasi Satgas Bencana Nasional BUMN.

Koordinator Satgas Bencana Nasional BUMN Provinsi Banten Amirzal mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya rapat koordinasi ini adalah untuk membahas rencana kerja, pembentukan dan pembahasan struktur organisasi Tim Relawan Satgas Bencana Nasional BUMN wilayah Banten.

“Rakor ini digelar untuk memudahkan koordinasi dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana serta membuka akses dan peluang bagi relawan di 33 BUMN anggota Satgas wilayah Banten untuk turut serta dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Banten,” jelas Amirzal yang juga merupakan SGM of Community Development Center AP II.

“Sehingga BUMN dapat turut serta memberikan bukti nyata kepada masyarakat dalam kegiatan tanggap darurat bencana yang diharapkan dapat meringankan beban bagi korban terdampak bencana khususnya di wilayah Provinsi Banten,” tambahnya.

Amirzal menjelaskan, PT Angkasa Pura II telah memiliki Tim Relawan Satgas Bencana bernama Tim GURILA (Gunung Rimba Laut).

Di mana, Tim Relawan GURILA telah berkontribusi dan terjun langsung dalam menyalurkan bantuan serta membantu masyarakat yang terdampak bencana di Provinsi Banten dan di berbagai wilayah lain di Indonesia.

“Kami berharap dengan rapat koordinasi ini, BUMN yang beroperasi di Banten ini dapat segera membentuk tim relawan satgas bencana seperti GURILA untuk bersama-sama meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Banten,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Provinsi Banten, Yesaya Simanjuntak mengatakan bahwa provinsi Banten masuk 10 besar daerah yang rawan bencana. Oleh karenanya, peran serta Tim Relawan Bencana dari BUMN sangat diharapkan.

“Penanggulangan bencana ke wilayah lokasi bencana itu masih ada kemungkinan menghadapi bencana susulan, ini juga harus dipahami. Sehingga perlu ada pelatihan khusus untuk penanggulangan bencana, paling tidak untuk penanggulangan bencana modal awal pemahaman terhadap manajemen bencana,” kata Yesaya.

Selain itu lanjutnya, BUMN nantinya perlu memberikan peningkatan kapasitas kepada para relawan baik kapasitas maupun peningkatan alat keselamatan mereka dan peralatan-peralatan lainnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya siap memberikan pelatihan atau untuk meningkatkan kemampuan (kapasitas) tim relawan yang dibentuk nantinya oleh BUMN.

“Mungkin yang perlu didorong nantinya setelah dibentuk, teman-teman relawan diberikan pelatihan. Seperti keterampilan penanggulangan di air, di darat, keterampilan dalam pemadam kebakaran,” ujarnya.

“Untuk tingkatan sampai bersertifikasi nantinya manajemen dapat menggelar pelatihan atau workshop, bisa dari gabungan BUMN atau masing masing dari BUMN menyelenggarakan kegiatan itu dengan narasumber dari kami, bisa dari BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota setempat dan bisa dari BNPB,” pungkas Yesaya. (Rmt)