PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) turut andil dalam program pemerintah untuk menangani pencegahan dan penekanan angka stunting di lingkungan wilayah kerja perusahaan.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, bahwa percepatan penurunan stunting pada balita adalah program prioritas pemerintah sebagaimana termasuk dalam RPJMN 2020-2024 yang ditargetkan pada tahun 2024, prevalensi stunting turun hingga 14 persen.
Menurut Kementerian Kesehatan, stunting merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata untuk usianya karena kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.
Menyikapi hal tersebut manajemen PT Angkasa Pura II KCU Bandara Soetta bersama tim Srikandi APII, dengan pihak Kecamatan Benda dan 2 UPT Puskesmas (Puskesmas Benda dan Puskesmas Juru Mudi Baru) melakukan program pencegahan dan penekanan angka stunting dengan menyalurkan makanan sehat siap santap untuk kebutuhan 14 hari.
Selain itu, sebanyak 620 box susu formula dan 156 box susu akan didistribusikan melalui Puskemas kepada 155 anak balita gizi buruk dan 39 ibu hamil resiko tinggi melahirkan anak dengan gizi kurang baik senilai kurang lebih Rp 140 juta rupiah.
Executive General Manager KCU Bandara Soetta AP II, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan bahwa perusahaan selalu siap mendukung program pemerintah, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerjasama dengan Kecamatan serta Puskesmas terdekat diharapkan program ini dapat menekan angka sunting di wilayah kerja perusahaan.
“Dalam rangka menekan angka percepatan penurunan stunting, perusahaan mendukung program stunting karena hal ini sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah yang sedang bekerja keras dalam percepatan penurunan stunting,” ujar Dwi Ananda di Tangerang, Kamis (7/9/2023).
“Sebagaimana harapan kita bersama, semoga dengan adanya tambahan asupan makanan sehat dan susu formula ini, bisa mempercepat proses penekanan angka stunting di suatu wilayah dan berupaya melakukan pecegahan sedini mungkin, dengan harapan angka atau jumlah anak balita yang mengalami gizi buruk kedepannya semakin berkurang atau tidak ada sama sekali,” tutur Dwi Ananda. (Rmt)