Cerita ini berawal dari sebuah kisah nyata yang dialami oleh seorang driver ojek online di Tangerang Selatan (Tangsel).
Juliandri atau akrab disapa Andri, ia berkerja sebagai driver ojek online sejak Desember 2016.
Ia menceritakan sebuah pengalaman yang didapat selama menjadi driver ojek online kepada tangerangonline.id.
Kisah ini bermula saat Andri mendapatkan orderan untuk mengantar seorang pria dengan kisaran umur 70 tahun ke sebuah tempat di wilayah Tangsel.
Saat itu ia mendapatkan titik koordinat penjemputan dari Stasiun Rawabuntu hingga menuju daerah Kranggan, Koceak.
“Saat saya tiba untuk menjemput bapak tersebut, saya melihat kondisinya cukup renta mas, cuma menggunakan kaos longgar, dan celana coklat sebatas betis,” ujar Andri.
Waktu saat itu menunjukan pukul 23.00 WIB, tanpa basa basi Andri pun mulai mengantar pria tua tersebut ke lokasi pengantaran.
Di perjalanan, ia sempat menanyakan kepada pria tua tersebut, “Bapak dari mana malam-malam begini? “. Namun pria tersebut hanya menjawab “Hmmm”.
Mendengar reaksi seperti itu Andri pun bergegas mengantar pria tersebut dengan cepat.
“Pikir saya saat itu gimana caranya supaya cepat sampai ke tujuan pengantaran mas, tapi anehnya perjalanan saya kok tiba-tiba terasa jauh,” katanya.
Tanpa disadari perjalanan dari stasiun ke arah kranggan hampir sekitar 40 menit, padahal jalanan dalam kondisi sepi.
Sesekali Andri melihat pria tersebut dari balik spion kaca motornya. Belum ada yang aneh saat itu, dan masih terlihat normal.
Namun saat perjalanan hampir menuju lokasi, tiba-tiba motor yang digunakan terasa ringan seperti tidak ada penumpang.
Sontak ia melihat kembali ke arah spion untuk memastikan apakah penumpang tadi masih ada atau tidak. Dengan perasaan khawatir ia memberanikan diri untuk melihatnya.
Namun, pria tua tersebut masih ada dan ia dibuat kaget saat pria tersebut memintanya untuk berhenti dekat jembatan kali Cisadane.
“Bapak yang saya antar tiba-tiba minta diturunin deket jembatan Kali Cisadane, ya sudah saya ikutin aja kemauannya,” ungkap Andri.
Setelah pria tersebut turun Andri pun dibayar dengan uang Rp 100 ribu tanpa diminta kembalian. Sontak hal tersebut menjadi hari yang menguntungkan buat Andri.
Tiba-tiba, saat Andri mengarah pulang, sekitar jarak 50 meter, pria tersebut memanggil Andri, “Bang ketinggalan”, dan panggilan tersebut terdengar sampai 3 kali.
“Pas saya mau balik si bapak itu manggil-manggil saya, seingat saya sampai 3 kali,” ucapnya.
Karena merasa ada yang memanggil-manggil Andri pun berhenti untuk memastikan suara tersebut. Benar saya saat Ia menoleh ke Belakang tiba-tiba pria tua tersebut berada dekat sekali dengan Andri.
Andri pun sangat terkejut, karena melihat pria tua tersebut sangat dekat dengannya dan terlihat tidak memiliki kaki.
Sontak Andri langsung meninggal kan tempat itu tanpa berfikir panjang dengan kecepatan maksimal.
Belum sampai 2 kilometer dari lokasi tiba-tiba motor sempat berhenti karena mogok secara mendadak.
Dengan perasaan takut Andri mencoba menenangkan diri, namun sialnya Ia masih melihat ada kaki pria tersebut yang masih tersangkut di pijakan kaki motor belakang.
“Saya teriak mas liat ada kaki nyangkut di bustep motor saya, cuma abis saya teriak tiba-tiba kakinya menghilang,” pungkasnya sekaligus menutup akhir cerita tersebut.
(bani)