Menunggu bagasi adalah hal yang sangat membosankan bagi banyak penumpang pesawat saat tiba di bandara tujuan.
Apalagi jika harus menunggu hingga lebih dari satu jam. Hal ini tentu sangat menjengkelkan.
Tahukah anda, bahwa penanganan bagasi tercatat atau barang yang diserahkan kepada pihak maskapai/ground handling saat check-in di bandara origin tidak sesederhana yang dipikirkan.
Bagasi penumpang bisa terlambat tiba di conveyor belt atau area pengambilan bagasi di bandara tujuan karena disebakan beberapa faktor.
Faktor Cuaca
Direktur Utama InJourney Aviation Service (IAS), Dendi Tegar Danianto mengungkapkan, salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan penanganan bagasi penumpang adalah cuaca.
“Apabila turun hujan, hal ini tentunya memengaruhi waktu penanganan bagasi penumpang. Kalau kita tetap lakukan unloading, bagasi penumpang bisa saja basah,” kata Dendi saat dijumpai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jum’at (13/12/2024).
Ketepatan Waktu Pesawat
Selain cuaca, lanjut Dendi, ketepatan waktu kedatangan atau on time performance (OTP) pesawat juga memengaruhi waktu penanganan bagasi penumpang.
“Yang kedua adalah OTP pesawat itu sendiri. Ketika pesawat delay atau waktu kedatangannya terlambat, tentu waktu penanganan bagasinya pun akan terdampak,” jelasnya.
Peak Season
Selanjutnya, tingginya aktivitas di sisi udara (airside) atau di apron suatu bandara juga menjadi faktor keterlambatan bagasi. Telebih lagi pada saat peak season seperti periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pasalnya, pada momen periode angkutan Nataru, aktivitas di apron Bandara Soekarno-Hatta akan mengalami peningkatan yang signifikan, seiring meningkatnya pergerakan penumpang dan pesawat.
“Tadi kita lihat sendiri, ketika ada pesawat yang bergerak. Kita harus menunggu, tentu ini memakan waktu juga. Apalagi pesawat tiba parkirnya jauh dari main building, tentunya sangat berpengaruh,” ungkap Dendi.
Target Waktu Penanganan Bagasi
Meski begitu, pihak IAS menargetkan waktu penanganan bagasi penumpang maksimal 30 menit terhitung penumpang mulai turun dari pesawat.
Selain mengoptimalkan pengoperasian kendaraan pengangkut bagasi atau Baggage Towing Tractor (BTT), IAS juga mengoperasikan 10 unit blind van untuk mempercepat penanganan bagasi penumpang.
“Peak season kali ini, kami menargetkan penanganan bagasi penumpang 15-30 (menit). Ini lebih cepat dari yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu, 20-40 (menit),” kata Dendi.
“Di Bandara Soekarno-Hatta kami melakukan penambahan alat seperti Belt Conveyor Loader (BCL), BTT dan mengoperasikan total 10 unit Blind Van untuk mempercepat penanganan bagasi penumpang pada nataru ini,” pungkasnya. (Rmt)