Beranda Berita Jumat Agung: Saatnya Kembali Spirit Perjanjian Baru

Jumat Agung: Saatnya Kembali Spirit Perjanjian Baru

0

Perayaan Jumat Agung biasanya diwarnai dengan serangkaian ritual ibadah. Tak lupa, ada khutbah juga di dalamnya. Khutbah yang berisi nasehat kehidupan yang terkandung di dalam Perjanjian Baru tersebut disampaikan oleh Pastur atau Pendeta di depan umat Kristiani.

Dalam kesempatan kali ini, Pastur Daniel Mailangkay menyampaikan spirit Perjanjian Baru tentang komitmen menepati janji yang termaktub di dalam Injil Matius ayat 37. Bunyinya, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya. Jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”.

“Alkisah, dulu ada seorang pemimpin Dewan Kabinet Perancis bernama Duke dari Burgundy. Saat itu, para menteri mengajukan proposal untuk melanggar perjanjian yang akan membawa keuntungan bagi negara,” ujar Pastur Daniel di Gereja St. Barnabas Pamulang, Jumat (25/3/2016).

Setelah semua pendapat dari para menteri disampaikan, sambung Pastur Daniel, Duke hanya diam mendengarkan lalu menutup rapat dengan tanpa persetujuan.

“Lalu apa yang dilakukan Duke? Ia berdiri dan bersuara lantang sambil meletakan tangannya di atas salinan Perjanjian Baru yang asli. Seraya berkata, Saudara-saudaraku ! Kita telah mempunyai perjanjian!,” tegas Pastur Daniel.

Saat itu juga Duke membacakan isi Injil Matius ayat 37 tentang komitmen menepati janji. Duke mengajarkan betapa pentingnya menghormati sebuah janji bagi umat Kristiani. Duke ingin membangun sebuah persepsi, ketika umat Kriatiani berjanji, maka orang lain akan menjawab: Ia berjanji, maka cukup bagi saya.

“Kisah Duke patut jadikan tauladan. Kejujuran dan kredibilitas kita harus dibuktikan sehingga kita dapat dipercaya dalam perjanjian apapun yang kita buat,” nasehat Pastur Daniel.

Tak cukup sampai di situ, Pastur Daniel juga mengaitkan antara bisnis dan agama. “Jika orang-orang nonkristen bisa mempercayai kita dalam perkara bisnis, maka mereka juga akan semakin mungkin mempercayai kita ketika berbicara perihal Injil,” bebernya.

“Jika kita tergoda untuk ingkar janji, maka pikirkanlah kembali apa yang di lakukan Duke dari Burgundy tadi,” tutupnya. (Muf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini