Novia Sarah Harsela, perempuan muda yang mampu mendirikan home industry bernama Desa Pernik di bilangan Ciputat Tangerang Selatan (Tangsel). Wanita yang akrab disapa Sarah ini mendirikan Desa Pernik tepat setahun lalu. Kini, Desa Pernik mampu memasarkan produknya ke seluruh provinsi di Indonesia bahkan juga hingga Asia.
Saat disapa tangerangonline.id, Sarah membagi pengalamannya ketika menerima pesanan dari Hongkong. “Saya ingat betul, pembeli pertama saya adalah ibu-ibu tetangga samping rumah. Tapi kini, Desa Pernik bisa mendistribusikan produknya mulai dari Sumatera hingga Papua. Bahkan Desa Pernik sudah memiliki pelanggan di Hongkong,” ungkapnya, Senin (4/7/2016).
Desa Pernik menjual aneka pernak-pernik cantik berupa aksesoris wanita, mulai dari kalung, gelang, hingga bros. Ide bisnis Sarah muncul dari hobinya yang suka mengoleksi aksesoris hijab. “Awalnya cuma hobi, kok kebetulan tetangga pada suka. Akhirnya saya belajar bikin sendiri dan menjualnya ke tetangga. Sejak saat itu saya bertekad bahwa Desa Pernik harus jadi brand besar,” seloroh mahasiswi semester 6 di salah satu perguruan tinggi Tangsel itu.

Sarah memulai usahanya dengan perjuangan yang tidak mudah. Baginya, keuntungan dalam berbisnis bukanlah tujuan utama, melainkan upaya untuk menjadi perempuan mandiri adalah tujuan utamanya. “Bisnis itu bukan hanya tentang untung rugi. Bukan soal berapa besar laba, berapa besar kerugian, tapi tentang kekuatan mental dagang. Jika jatuh, maka bangkit lagi. Jika gagal, maka coba lagi dan akan terus seperti itu. Yang penting tekadnya harus kuat, jadi jangan biarkan apapun menghentikan langkah kita,” tegasnya.
Desa pernik membanderol produknya mulai dari harga Rp 2.500 hingga Rp 120 ribu per buah. Selain melayani grosir, Desa Pernik juga melayani eceran. “Kebanyakan para pembeli tidak untuk digunakan sendiri, tetapi untuk dijual lagi. Semacam reseller begitu, jadi Desa Pernik lebih banyak melayani grosiran dari pada eceran,” tegasnya.
Bagi para calon pembeli, Desa Pernik memiliki rumah produksi yang bisa dikunjungi setiap saat. Lokasinya berada di Jalan Solo, Kampung Utan, Cempaka Putih, Ciputat Timur. “Dulu Desa Pernik berlokasi di kamar pribadi saya, tapi kini sudah ada 5 staff tetap dengan rumah produksi yang bisa dikunjungi oleh calon pembeli,” tutup Sarah. (Muf)
Salut dengan sarah, kreatifitas Mahasiswa UIN jakarta luar biasa
Sarah teman saya