Ditutupnya Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki pasca percobaan kudeta tidak berdampak langsung kepada penerbangan di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sugihardjo.
“Kasus yang di Turki tidak berdampak langsung. Penerbangan dari Indonesia ke Turki umumnya adalah Transit di Dubai atu Abu Dhabi sehingga tidak langsung, tetapi kalau yang terkait dengan dampak, ini bukan dampak langsung,” katanya kepada tangerangonline.id saat berkunjung ke Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (17/7/2016).
Menurut Sugihardjo, peningkatan kewaspadaan keamanan penerbangan lebih ditingkatkan karena kasus Paris dan Solo.”Dengan adanya kondisi-kondisi gangguan keamanan terakhir lebih kepada kasus di Paris dan Solo, kalau di Turki sama sekali tidak berdampak langsung,” ujarnya.
Kendati demikian kata Sugihardjo, kewaspadaan keamanan tetap ditingkatkan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kewaspadaan terkait dengan berakhirnya priode angkutan lebaran yang selesai besok (Senin, 18/7/2016) ini tetap untuk kewaspadaan keamanan dilanjutkan, baik terbuka maupun tertutup dan tentu dalam hal ini bagaimana bentuk tingkat kewaspadaannya,” pungkasnya. (Rmt)