Beranda Berita Dana APBD Tangsel Terparkir di Bank Sebesar Rp 1,032 T

Dana APBD Tangsel Terparkir di Bank Sebesar Rp 1,032 T

0

Klaim pemerintah pusat terkait sejumlah daerah yang serapan anggarannya masih rendah, dan memilik simpanan dana di perbankan yang cukup tinggi menjadi perincangan hangat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seperti diketahui Pemkot Tangsel termasuk salah kota peringkat ke delapan dana APBDnya terparkir di Bank.

Menumpuknya dana Pemkot Tangsel di perbankan ini menunjukan rendahnya penyerapan APBD yang berpengaruh kepada tingkat pembangunan daerah itu sendiri dan pertumbuhan ekonomi.

Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengaku hingga saat ini dana kas daerah yang ada di Bank kurang lebih sekitar Rp 900 miliar. Artinya, kata pria yang akrab dipanggil Bang Ben ini, dana yang sudah terpakai untuk progres pembangunan dikisaran Rp 100 Miliar.

“Kalau tidak salah kas daerah di Bank kurang lebih sekitar Rp 900 miliar lagi,” katanya kepada Tangerangonline.id, Jumat (5/8).

Bang Ben menambahkan, serapan anggaran rendah karena pihak ketiga belum mengambil uang muka paket pekerjaan. Dia mencontohkan, para pengusaha di Kota Tangsel yang terlibat dalam proyek pemerintah sering kali tidak ingin mencairkan dananya ketika proyek tersebut selesai.

“Tapi gak ada masalah karena di Kota Tangsel itu ada perilaku para pengusaha yang tidak mencairkan anggaran ketika selesai proyek (per termin),” ujarnya.

Ketika disinggung adanya dana APBD yang terendap di bank, Ben mengaku akan dijadikan bahan intropeksi dan evaluasi. “Yang pasti adanya ini akan dijadikan bahan intropeksi saja,” pungkasnya.

Namun demikian, Bang Ben optimistis proses penyerapan anggaran rampung pada triwulan ke 3 akan meningkat. “Pada triwulan ke 3 ini kontraktor kegiatan yang sudah di kerjakan mulai dilakukan penagihan terminoleh pihak ke 3. Jadi akan ada progress peningkatan anggaran,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Pemerintah Daerah (Pemda) segera belanjakan APBD dan tidak diendapkan saja di bank. Saat ini ada 10 provinsi, kota, dan kabupaten yang dananya paling banyak mengendap di bank, termasuk salah satunya Kota Tangsel sebesar Rp 1,032 triliun.

Sementara, Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) awal Agustus baru mencapai Rp. 992. 415.150.122.36 atau sekitar 30,03 persen.

“Angka itu terdiri dari belanja tidak langsung  telah mencapai 56,21% atau setara dengan Rp 456.128.311.573 dari  pagu anggaran Rp 811.413.560.757. Serapan ini melalui perhitungan normal tidaklah ideal,” kata Kepala Bidang Perbendaharaan DPPKAD Kota Tangsel Yuyus Jamalus.

Sedangkan, lanjut Yuyus, untuk belanja tidak langsung berkaitan dengan pengerjaan fisik pembangunan di lapangan baru mencapai prosentasi 21.51% atausetara dengan Rp 536.286.838.548.36 dari pagu anggaran Rp 2.493.308.806.642. namun biasanya sebut ia terkadang fisik di lapangan sudah melebihi dari serapan.

“Ini kan realisasi keuangan, bisa jadi fisiknya lebih besar dan biasanya fisik sudah jauh lebih tinggi dari serapan. Mengapa karena mereka mengunakan biaya sendiri setelah pekerjaan selesai baru dibayarkan,” ujarnya. (Ded)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini