Beranda Berita Tangsel Potensi jadi Kota Bambu Nusantara

Tangsel Potensi jadi Kota Bambu Nusantara

0
Muqoddas, Sekretaris DTKBP Tangsel saat memberikan Cinderakasih kepada Jatnika Nanggamiharja.

Keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia memang terbilang unik, seperti tumbuhan pohon bambu dapat digunakan secara multifungsi. Tak sedikit bambu sudah digunakan untuk kebutuhan sekunder dalam tatanan masyarakat seperti kebutuhan papan (tempat tinggal). Apalagi kalau disadari bambu termasuk tumbuhan penghasil oksigen terbaik.

Hal ini yang juga harus menjadi sorotan bagi pemerintah dapat bekerjasama dengan elemen masyarakat pencinta lingkungan untuk peduli dan membudidayakan bambu serta memanfaatkan untuk kehidupan sosial, budaya, dan pembangunan.

Muqoddas, Sekretaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel yang juga selaku Dewan Pembina Akademik Bambu Nusantara mengatakan, banyaknya manfaat bambu membuat pihaknya menginginkan tata kelola pembangunan di Tangsel nanti terdapat unsur bambu. Seperti sepadan kali dan sungai, wisata lokal dan lainnya.

“Infrastruktur yang mendukung seperti bantaran-bantaran situ, tandon dan sungai yang ada di Tangsel itu dijadikan hutan bambu atau taman bambu,” kata Muqoddas saat dihubungi tangerangonline.id, Kamis (22/9/2016).

Muqoddas menambahkan, rencananya soal budidaya bambu akan dibuat aturannya untuk pembangunan di Tangsel. “Ya, bahkan saya sudah sampaikan ke ibu Wali (Airin Rachmi Diany), untuk mendukung visi-misinya beliau, tahun 2019 nanti Tangsel akan menjadi pusat bambu dunia. Maka itu,  Perda tentang bambu kita usulkan tahun depan,” tambahnya.

Disebutkan olehnya, saat ini Akademik Bambu Nusantara yang berada di Jalan Cendekia Serpong tepatnya depan sekolah MAN Insan Cendekia juga telah menargetkan 1 juta bibit bambu untuk dikembangbiakkan di Tangsel. Hal ini membuktikan keseriusan pihaknya ingin menjadikan Tangsel sebagai kota bambu pertama kali di Indonesia.

“Tahun ini kita punya target membuat bibit bambu sebanyak 1 juta, kita sudah menanam bibit sekitar 5000 bibit bambu di Tangsel, kita sudah membuat produk sepeda bambu, rumah bambu nusantara, rumah oksigen berbahan bambu, aplikasi database bambunusa, karakter bambu untuk edukasi dan sosialisasi,” sebutnya.

Senada dengan Jatnika Nanggamiharja, Penggiat bambu dari Yayasan Bambu Indonesia, dirinya juga mengatakan, hingga saat ini belum ada penerapan bambu untuk pembangunan daerah, bila hal ini diterapkan di Tangsel, maka kota yang memiliki motto Cerdas, Modern, Religius adalah yang mempelopori.

Baginya, bambu adalah budaya yang juga memiliki nilai ekonomis. Segala bahian dari bambu multifungsi dapat digunakan apa saja. “Fungsi seni, olahraga, mainan, obatan daunnya buat pelangsing tubuh, meubel, arsitektur,” ujarnya.

Dia juga menyarakan dan berharap kepada pemerintahan agar bambu dilibatkan dalam pembangunan, selain nilai yang ekonomis tapi juga dapat bertahan lama dan memiliki kulturustik historis Indonesia. Karena bila dipahami kembali, bangsa Indonesia merdeka juga karena bambu runcing.

“Harapan saya tiap provinsi ada wisata bambu, perkebunan dan perindustrian bambu. Apalagi, bila bisa bangun istana dari bambu dan membuat masjib terbesar dari bambu, dan bambu dapat dijadikan edukasi center tentang lingkungan. Ini harapan saya, pasti Indonesia dipandang dunia, jangan sampai bambu nanti juga dimanfaatkan oleh bangsa lain,” harapnya. (Abi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini