Malang nasib Imam Sapei (35) dan Arsad (37) warga Gang Masjid KUD, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Keduanya babak belur dihajar massa.
Pria sehari-hari sebagai kuli bangunan itu dihajar massa setelah diteriaki maling oleh petugas ronda di Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Senin (31/10/2016) sekitar pukul 12.00 WIB malam.
Peristiwa itu berawal, ketika Imam Sapei dan Arsad pulang kerja dan mampir ke rumah temannya di Desa Bojong Renged, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang untuk mengikuti tahlilan.
Sepulang dari rumah duka, Imam Sapei dan Arsad yang tidak hapal jalan menyasar ke sawah yang berdekatan dengan kandang kambing milik warga. Karena takut mengganggu warga, ia mematikan sepeda motornya dan kemudian bertemu dengan warga yang sedang melakukan ronda.
Pada saat itu, petugas ronda sempat menanyakan identitas kedua kuli bangunan tersebut, karena takut disangka maling Arsad yang diketahui sedikit terganggu kejiwaannya lari, kemudian diteriaki maling. Warga yang mendengar teriakan petugas ronda akhirnya keluar dan menghajar keduanya hingga babak belur.
“Saya sudah katakan kalau saya bukan maling, saya ke sasar jalan, saya juga udah tunjukin KTP dan STNK, tapi saya terus dipukulin,” kata Imam Sapei di kediamannya saat menjelaskan peristiwa yang menimpa dirinya kepada media, Rabu (2/11/2016).
>
Sapei yang tak tega melihat adik iparnya Arsad dipukuli secara membabi-buta oleh massa, menangis dan minta massa agar tidak memukuli adik iparnya.
“Saya menangis melihat adik ipar saya dipukulin hingga babak belur, bahkan ditelanjangin, saya teriak jangan pukulin adik saya, saya bukan maling, tapi tetap teriakan saya tidak dihiraukan, bahkan warga semakin beringas,” lanjut Sapei.
Sementara itu, Ketua RT02/02 Desa Teluknaga, Uding mengaku sempat dihubungi Sapei untuk menjelaskan kepada warga. Ia juga sempat datang ke lokasi dan mendapati korban dalam keadaan babak belur.
“Begitu saya kesana, saya hanya melihat Arsad udah babak belur, saya tidak melihat Sapei karena sudah diamankan dirumah mandor Musa, salah seorang warga setempat,” kata Uding.
Uding menjelaskan, kalau Imam Sapei dan Arsad adalah warga yang baik dan pekerja keras.
“Saya kenal baik, dan hampir setiap hari ketemu, saya rasa ngga mungkin kalau dia maling,” pungkas Uding. (Yan)