Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengklarifikasi bahwa institusinya tidak ikut serta dan tidak mendukung aksi 412 yang diinisiasi oleh beberapa Parpol pendukung salah satu calon gubernur DKI Jakarta dengan memanfaatkan Car Free Day di kawasan bundaran Hotel Indonesia Jakarta.
Mulyadi P. Tamsir Selaku Ketua Umum Pengurus Besar HMI mengeluarkan surat terbuka kepada publik bahwa instansinya tidak ikut campur dalam aksi 412 tersebut. Ia menyatakan, sangat disayangkan pencatutan nama HMI dalam aksi itu. Oleh karenanya PB HMI mengklarifikasi sebagai berikut;
1. Bahwa secara institusi, Pengurus Besar HMI tidak ikut serta dan tidak pernah menginstruksikan kader/anggota ikut hadir dalam pagelaran aksi yang dilaksanakan pada 04 Desember 2016 di Bundaran HI.
2. Bahwa ada pihak-pihak lain yang sengaja memanfaatkan HMI dengan cara mencatut simbol HMI dalam pagelan aksi tersebut. Dari itu, kami akan segera menyelidiki siapa pihak-pihak yang terlibat dalam kasus pencatutan ini.
3. Jika terbukti bahwa mereka adalah anggota HMI, maka kami akan memberikan sanksi organisasi secara tegas.
4. Jika terbukti bahwa mereka bukan anggota HMI, maka kami akan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
5. Bahwa HMI akan tetap konsisten (istiqomah) dan akan tetap ikut serta bersama barisan umat Islam untuk menegakkan hukum atas penistaan agama.
6. Bahwa kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya umat Islam apabila merasa terganggu dengan adanya atribut-atribut HMI yang dicatut dan dibawa oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kemudian Mulyadi menambahkan, bahwa pihaknya akan langsung memproses dan langsung melaporkan pihak berwajib bila ada oknum atau pun dari alumni HMI yang terlibat dalam agenda tersebut jika terbukti kebenarannya.
“Kami pastikan oknum-oknum yang terlibat akan merasa menyesal karena sudah mencatut nama HMI,” tandasnya. (Har)