Home Home Wahai Pemuda, Jangan Mati Suri!

Wahai Pemuda, Jangan Mati Suri!

0

Oleh: Yuliana, M.Pd., Guru tinggal di Kota Tangerang.

Pemuda adalah tonggak dari suatu bangsa. Sering kita mendengar, apa yang terjadi pada pemuda saat ini mencerminkan suatu bangsa sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang. Dari segi fisik pemuda paling dapat diandalkan, mereka kuat, tidak mudah lelah dan produktif. Walaupun rentang usia pemuda berbeda-beda menurut lembaga dan para ahli, tapi yang mengejutkan adalah dari WHO yang mengatakan bahwa pemuda ialah yang berumur 18 – 65 tahun.

Dengan berbagai kelebihan pemuda maka pantas jika setiap elemen masyarakat sangat memperhatikannya. Terlebih saat ini di Tangerang sudah memasuki bonus demografi, dimana jumlah pemuda lebih banyak daripada orang tua. Jika hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka sia-sialah hal tersebut. Yang lebih menyedihkan adalah ketika melihat fakta di sekitar kita, ya di kota Tangerang. “Cinta Ditolak, Pemuda Ini Tega Bunuh Gadis Idamannya.” “Cinta Tak DiRestui Pemuda Pilih Gantung Diri.” “Curi Motor Di Parkiran Hotel Bintaro, Dua Pemuda Diringkus.” “Dua Pemuda Di Tangerang Tewas Tenggak Miras Oplosan.” “Pemuda Tangerang Ditangkap Karena Bawa Ganja.” Itulah secuil berita mengenai pemuda saat ini.

Lalu bagaimana agar pemuda kita tidak mati suri? Maka, semua elemen masyarakat harus bergerak, baik individu dan keluarga, masyarakat secara umum, serta pemerintah tentunya. Bagi individu dan keluarga dimulai dari membangun keluarganya sesuai dengan ajaran agama, bagi seorang muslim Allah SWT. dan Rasul SAW. pasti dijadikan panutan.

Begitupunmasyarakat, agar kerja individu dan keluarga tak sia-sia peran masyarakat sangat berpengaruh. Jika keluarga sangat menjaga anaknya dari pergaulan bebas misalnya, maka masyarakat sekitar harus bisa men-support agar tidak ada pornoaksi dan pornografi berkeliaran. Semua peran tadi, akan lebih efektif jika dibantu dan dilakukan oleh negara.

Pemerintah yang berperan sebagai pemimpin, sudah seharusnya menjadi panutan dan contoh bagi masyarakatnya. Bagi kota Tangerang, penghargaan “Kota Layak Pemuda” semoga tidak hanya sekedar wacana, tapi dapat diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membina pemuda dari sisi aqidah dan akhlaqnya, dan bukan dari ekonomi semata. Sehingga kota Tangerang menjadi kota yang benar-benar berakhlaqul karimah. Wallahu’alam bi ash-shawwab. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here