Home Berita Berlibur ke Bandung? Ini Rekomendasi Kuliner Legendaris Kota Kembang

Berlibur ke Bandung? Ini Rekomendasi Kuliner Legendaris Kota Kembang

0
Donat mini dengan berbagai macam topping produk Donat Madu Cihanjuang (foto:Wina M. Fitria)

Melepas penat usai bekerja di akhir pekan merupakan hal yang lumrah bagi warga perkotaan. Terletak tak jauh, hanya butuh 2 jam untuk sampai, Bandung menjadi tujuan yang banyak diserbu oleh warga Jakarta. Bandung sendiri sangat mudah untuk dijangkau. Berbagai pilihan transportasi umum tersedia, mulai dari bus, pesawat, hingga kereta api yang menyediakan opsi termurah sehingga tiket kereta Jakarta Bandung acap kali ludes terjual. Demi liburan terjangkau, calon penumpang harus rela beradu beli tiket KA rute Jakarta Bandung secara online.

Cuaca yang dingin & sejuk, serta suasana kota yang lebih tenang, menjadikan Bandung sebagai destinasi yang ideal bagi pelancong. Bandung dengan wisata kulinernya juga adalah alasan lain mengapa pelancong betah berlama-lama. Banyak tempat makan legendaris yang wajib dikunjungi. Mau tahu? Ini rekomendasi kuliner ternama yang patut Anda coba ketika ketika berlibur di Bandung.

Aroma Koffie Fabriek Bandung

Toko kopi yang sudah berdiri sejak tahun 1930 ini memang sudah sangat terkenal bagi masyarakat Bandung. Eksis sejak zaman kolonial Belanda, toko ini menawarkan pilihan Kopi Robusta & Arabica. Uniknya, oleh Aroma Koffie Fabriek, kopi-kopi ini disimpan selama 8 tahun untuk jenis Arabica dan 5 tahun untuk jenis Robusta sebelum akhirnya diolah dengan tujuan untuk menghilangkan kadar asam dalam biji kopi sehingga kopi yang dihasilkan lebih murni serta dipercaya aman bagi lambung.

Jika Anda tertarik, Aroma Koffie Fabriek terletak tepatnya di Jalan Banceuy No.51. Tapi jangan heran jika Anda menemui toko ini sangat ramai sebab banyak orang mengantri sejak pagi.

Es Krim Rasa Bandung

Era kolonial yang lekat dengan Bandung membuat kuliner kota ini banyak terpengaruh oleh budaya Eropa. Rasa Bakery & Cafe dulunya berdiri pada tahun 1910-an dengan nama Firma C.H. Hazes, dimana produk utama mereka adalah permen. Produk permen ini sangat terkenal hingga menjadi komoditas ekspor Hindia Belanda. Seiring dengan berkembangnya perusahaan ini, mereka kemudian merambah ke produksi roti serta cokelat.

Pada tahun 1960-an, sang pendiri, C.H. Hazes, memutuskan untuk merubah nama menjadi PT. Rasa. Pada 1990-an, dengan merubah konsep,  nama PT Rasa akhirnya diubah lagi menjadi Rasa Bakery & Cafe yang bertahan hingga saat ini. Menu yang jadi andalan cafe ini salah satunya adalah es krim. Berkisar dari Rp. 25.000 – Rp. 35.000, Es Krim Rasa adalah incaran para pengunjung, terutama Coco Royal Ice cream yang legendaris.

Donat Madu Cihanjuang

Panganan kue seperti donat, memang bukan hal yang langka untuk kita jumpai. Namun berbeda dengan yang satu ini, Donat Madu Cihanjuang, seperti namanya, menggunakan madu Sumbawa asli sebagai bahan baku utamanya. Tujuannya adalah untuk mengurangi pemakaian gula dengan alasan kesehatan.

Menurut Fanina, pendiri dari Donat Madu Cihanjuang, dengan mengganti gula dengan madu, dari sisi rasa, donat dengan madu lebih nikmat, serta dari sisi tekstur akan jauh lebih lembut. Hal ini yang menurutnya membuat Donat Madu Cihanjuang disukai pelanggan. Ini terbukti dengan sudah berdirinya 127 gerai di seluruh Indonesia. Kendati demikian, gerai pertama yang terletak di Jl. Cihanjuang No. 158A, Cimahi, tetap ramai dikunjungi.

Batagor H. Isan

Batagor H. Isan kerap kali disebut-sebut sebagai pelopor panganan khas kota kembang ini. Berawal dari berjualan bakso tahu kukus pada tahun 70-an, Pak Isan menggoreng kembali dagangannya apabila tidak habis terjual agar tidak cepat basi, kemudian membagikan kepada tetangganya. Ternyata bakso tahu goreng ini disukai oleh banyak tetangganya. Konon itulah awalnya muncul makanan batagor ini.

Setelah berkembang pesat, Pak Isan kemudian membuka gerai dengan tempat yang lebih besar di Jalan Bojongloa No. 38 pada tahun 1985. Rasa gurih dari tahu berbalut adonan ikan tenggiri yang dipertahankan sejak dulu, Batagor H. Isan hanya dibanderol Rp. 2.500 per buahnya. Selain gerai di Jalan Bojongloa, sekarang Batagor H. Isan sudah memiliki 8 gerai lain yang tersebar di kota Bandung.

Cuanki Serayu

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan kuliner khas Bandung yang satu ini. Ya, Cuanki. Cuanki awalnya diperkenalkan oleh orang Tionghoa yang biasanya dijajakan berkeliling. Seiring berjalannya waktu, Cuanki menjadi jajanan favorit bagi orang Sunda.

Berdiri sejak tahun 90-an, Cuanki Serayu Bandung menjadi tempat makan incaran bagi para wisatawan. Antrian yang panjang kerap ditemui di gerai yang terletak di Jalan Serayu No.2 ini.

Bagi Anda yang sedang atau berencana bepergian ke Bandung, beberapa rekomendasi di atas patut dicoba agar lebih afdol. Selain untuk dicicipi di tempat, tak ada salahnya juga untuk dijadikan oleh-oleh. Namun perlu diingat bahwa setelah beli tiket KA rute Jakarta Bandung, semua penumpang harus ikut aturan terutama aturan bagasi yang dibatasi, bila oleh-olehnya banyak harus membayar biaya tambahan. (*)