Beranda Berita 60 Peserta Potensi SAR Khusus Pertolongan di Ketinggian Ikut Latihan di Kantor...

60 Peserta Potensi SAR Khusus Pertolongan di Ketinggian Ikut Latihan di Kantor BASARNAS Jakarta

0
foto: Pembukaan pelatihan teknik pertolongan di ketinggian oleh Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya di Kantor SAR Jakarta, Senin (30/9/2019). (tangerangonline.id)

Sebanyak 60 peserta yang berasal dari TNI-Polri, lembaga pemerintah, swasta dan lembaga masyarakat akan mengikuti pelatihan teknik pertolongan di ketinggian atau high angle rescue technique (HART).

Mereka akan dilatih selama 5 hari mulai hari ini, Senin (30/9) hingga Jumat (4/10) mendatang di Kantor SAR Jakarta, Jl. Marsekal Suryadarma, Selapajang – Neglasari, Kota Tangerang.

Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya mengatakan, seorang penolong harus memiliki fisik dan stamina yang prima agar dapat melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan khususnya di medan ketinggian.

“Oleh karenanya, Potensi SAR kali ini yang dilaksanakan di Jakarta adalah pertolongan di ketinggian. Kita akan memberikan ketrampilan kepada para peserta bagaimana cara menolong korban untuk diturunkan maupun dinaikkan di ketinggian,” kata Indrajaya saat membuka Latihan Potensi SAR di Kantor SAR Jakarta, Senin (30/9/2019).

foto: Pembukaan pelatihan teknik pertolongan di ketinggian oleh Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Marsekal Pertama TNI F. Indrajaya di Kantor SAR Jakarta, Senin (30/9/2019). (tangerangonline.id)

Menurut Indrajaya, Indonesia merupakan daerah rawan bencana karena terletak dalam lintasan Ring Of Fire dimana sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi, sehingga memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana.

“Bencana ataupun kecelakaan memiliki sifat unpredictable (tidak dapat diprediksi), dimana dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan dapat menimpa siapa saja. Maka dari itu Basarnas menjadi Leading Sector di bidang pencarian dan pertolongan dan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasi pencarian dan pertolongan,” jelasnya.

Indrajaya menyebut, pelatihan Potensi SAR ini juga dilaksanakan karena keterbasan SDM yang ada saat ini, Basarnas tidak bisa bekerja sendiri dan perlu peran serta dari seluruh stakeholder dan masyarakat pada umumnya sebagai potensi pencarian dan pertolongan.

“Kami berharap melalui pelatihan ini seluruh potensi SAR memiliki kompetensi dalam bidang pencarian dan pertolongan, juga dapat terlibat langsung dalam pelaksanaan operasi SAR. Serta mampu mempersingkat response time sehingga dapat meminimalisir korban jiwa dalam pelaksanaan operasi SAR,” tandasnya. (Rmt)