Home Bandara Siaga Virus Corona, AP II Lakukan ini di Bandara Soetta

Siaga Virus Corona, AP II Lakukan ini di Bandara Soetta

0
Petugas KKP Kelas I memeriksa penumpang menggunakan Thermo Gun di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (tangerangonline.id)

BANDARA SOETTA – Selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), PT Angkasa Pura II menambah petugas dan tingkatkan fasilitas di Bandara tersebut. Hal itu dilakukan untuk mencegah Virus Corona (COVID-19).

Executive General Manager Bandara Soetta, Agus Haryadi mengatakan, pihaknya mendukung Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I dengan memperbantukan petugas Medis PT Angkas Pura II untuk melakukan pengawasan di terminal kedatangan Internasional.

“Jadi Bandara Soetta tetap dalam dua kondisi, pertama adalah siaga, ini kami implementasi dalam dua hal, pertama kami mensupport rekan-rekan dari KKP selaku sektor berwenang dengan menambahkan 5 sampai 7 personil diantaranya adalah medis internal kami,” kata Agus di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Senin (2/3/2020).

Agus juga menyebut pihaknya telah menekankan kepada seluruh maskapai yang melayani penerbangan Internasional agar mengimbau penumpangnya untuk mengisi health alert card (kartu kewaspadaan kesehatan) di dalam kabin pesawat.

“Nah, pada rekan maskapai sudah kami tekankan itu (pengisian kartu kewaspadaan kesehatan) dilakukan di atas supaya mempermudah memperlancar arus pemeriksaan di bawah,” kata Agus.

“Kami imbau sekali lagi khususnya para penumpang untuk kemudahan selama di area kedatangan kita tahu sendiri areanya tidak begitu luas sebenarnya dalam kondisi normal ini sudah cukup, health alert card itu mohon diisi di atas walaupun kita sediakan meja bangku, tapi alangkah baiknya itu diisi di atas,” tambahnya.

Tak hanya penumpang yang berasal dari luar negeri saja yang ditingkatkan pengawasannya. Pengawasan juga dilakukan terhadap penumpang penerbangan domestik.

“Langkah kamu sudah cukup jelas, tanggal 5 Februari lalu kami tutup dari China. Domestik juga kita lakukan pengawasan tetapi sejauh ini masih kita tekankan di internasional,” ujarnya.

“Sejauh ini hanya petugas standby. Eskalasinya belum sampai ke thermal scanner. Prinsip kami akan mendukung setiap fasilitas yang diperlukan KKP kami bantu siapkan,” tutur Agus.

Sebelumnya PT Angkasa Pura II juga telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah masuknya Virus Corona melalu seluruh Bandara yang dikelola perseroan, khususnya di Bandara Soetta.

Berikut upaya PT Angkasa Pura II menangkal penyebaran virus Corona ke Indonesia:

1. Mengaktifkan thermal scanner

Di terminal penumpang pesawat, PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah mengoperasikan thermal scanner untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat. Jika ada penumpang pesawat dengan suhu di atas 38 derajat celcius maka layar di monitor terdeteksi berwarna merah dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut.

2. Melengkapi personil dengan Thermo Gun

Kegunaan thermo gun sama dengan thermal scanner yakni untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat. Kelebihan thermo gun adalah bentuknya yang ringkas dan mudah dibawa-bawa (mobile) oleh personil yang berkepentingan untuk pemeriksaan penumpang.

3. Melakukan surveillance syndrome

Personil berkepentingan memantau dan meningkatkan pengawasan untuk menemukan ada atau tidaknya penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.

4. Menyediakan lebih banyak hand sanitizer di terminal penumpang pesawat

Perilaku hidup bersih dapat membantu mencegah terjangkitnya penumpang pesawat dari virus Corona. Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II kini menyediakan lebih banyak lagi cairan pembersih tangan/hand sanitizer di terminal penumpang pesawat khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

5. Membagikan masker secara berkala ke komunitas bandara

PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan sejumlah instansi secara berkala membagi-bagikan masker kepada penumpang pesawat dan komunitas lainnya guna mencegah penyebaran virus Corona.

6. Melakukan simulasi penanganan penumpang pesawat yang terjangkit Corona.

Simulasi dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, lengkap dengan berbagai peralatan standar untuk penanganan karantina dan sebagainya.

7. Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Udara (FAL Udara)

Pembentukan Komite FAL sesuai dengan Annex 9 ICAO guna meningkatkan koordinasi di antara stakeholder penerbangan guna mengambil langkah yanf diperlukan dalam pencegahan penyebaran virus Corona.

8. Diaktifkannya Posko Siaga Monitoring Waspada Wabah Coronavirus di Soekarno-Hatta

Posko diaktifkan di Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2020, atau sehari setelah WHO menyatakan virus Corona sebagai Public Health Emergency.
Posko dilengkapi berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, dan sistem teknologi terkini guna mempercepat respons dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran virus Corona. Posko ini juga menjadi Posko Koordinasi antar stakeholder di bandara.

9. Menetapkan prosedur penanganan pesawat yang mengangkut penumpang terjangkit virus Corona

Selain upaya antisipasi, Bandara Soekarno-Hatta juga telah memiliki rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terjangkit virus Corona.

Jika ada laporan dari pilot mengenai adanya penumpang yang terjangkit virus Corona, maka pesawat akan ditempatkan di area isolasi (apron) di sisi udara, begitu mendarat di Soekarno-Hatta. Di kondisi itu, Emergency Center Operation diaktifkan dan Mobile Command Post digunakan.

Kemudian, ambulans dari rumah sakit akan diberi akses menuju area isolasi dipandu oleh Aviation Security dan personil Apron Movement Control (AMC).

10. Menghentikan penerbangan Indonesia – China dan sebaliknya

Pemerintah dan PT Angkasa Pura II menunda sementara seluruh penerbangan rute Indonesia – China dan sebaliknya terhitung mulai 5 Februari 2020 Pukul 00.00.

Bandara PT Angkasa Pura II yang melayani penerbangan langsung ke China adalah Soekarno-Hatta, di mana terdapat 16 izin rute penerbangan dengan 143 pergerakan pesawat setiap pekan.

11. Memastikan penumpang pesawat yang tiba mengisi Health Alert Card

PT Angkasa Pura II membantu KKP untuk memastikan form Health Alert Card diisi oleh setiap penumpang yang tiba di bandara. Kartu tersebut sebagai tanda bahwa penumpang telah melalui proses screening di bandara, serta meningkatkan kewaspadaan jika penumpang tersebut mengalami keluhan kesehatan dan berobat di luar bandara.

Kartu Health Alert Card (HAC) juga diberikan kepada penumpang saat berada di dlm pesawat kemudian diisi sebelum mendarat. Nantinya kartu tersebut disimpan selama 14 hari, dlm waktu tsb bila ada sakit seperti batuk, pilek, sesak, maka orang tersebut harus datang ke pelayanan kesehatan terdekat. (Rmt)