Beranda Berita SDM PKH Bojong Klarifikasi Soal Pemberitaan Miring

SDM PKH Bojong Klarifikasi Soal Pemberitaan Miring

0

Pandeglang, – Diterpa berita miring soal pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) di kecamatan Bojong, Sumber Daya Manusia (SDM) PKH Bojong mengklarifikasi dugaan-dugaan yang telah beredar luas di media pemberitaan.

Pemberitaan tersebut bermula dari adanya laporan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Badak Banten soal temuan dugaan adanya praktek pungli yang dilakukan oleh oknum pendamping (SDM) PKH Kecamatan Bojong.

Selain itu, pihak pelapor yakni ormas badak banten, dalam release nya menyampaikan bahwa adanya temuan KPM PKH yang tidak memegang kartu PKH dan tidak mengetahui PIN ATM.

Irwandi selaku Koordinator kecamatan SDM PKH Bojong membantah sekaligus menyampaikan klarifikasi kepada awak media, atas dugaan pemberitaan tersebut, sabtu, (16/5).

Irwandi menjelaskan, Di awal perubahan sistem pembayaran PKH semula juru bayar adalah PT.POS beralih ke Bank, pihaknya sudah melakukan sosialisasi terkait perubahan sistem pembayaran PKH tersebut. “KPM PKH juga sudah kami edukasi dalam melakukan pencairan dengan mendampingi langsung ke ATM, KPM sendiri yang menekan pin dan di edukasi melakukan pencairan mandiri, dan hal tersebut telah di lakukan sebanyak 3 kali pencairan”, Katanya.

Namun di tengah perjalanan selama tiga kali pencairan tersebut, Irwandi beserta tim SDM PKH lainya mengaku telah melakukan evaluasi bersama KPM PKH, “dikarenakan banyaknya kendala dan keluhan dari KPM PKH, seperti lokasi ATM yang terlalu jauh, banyaknya kartu terdebet, terblokir dan tertelan mesin ATM diakibatkan time out karena keterlambatan KPM PKM menekan pin ATM,” ujarnya.

“Dari kejadian tersebut kami (SDM PKH-red) merapatkannya dalam pertemuan kelompok KPM PKH dan menghasilkan keinginan KPM PKH adanya perubahan sistem pencairan dan mengajukan agar kami menghadirkan agen Bank”, jelas Irwandi.

Irwandi juga membantah soal dugaan pemotongan oleh pendamping hasil temuan pihak badak banten, melalui narasumber salah satu KPM PKH bernama Sopiah.

“Kami tidak pernah melakukan pemotongan selama bekerja menjadi SDM PKH Bojong, jika soal Ibu Sopiah, saya sampaikan itu salah persepsi, Ibu Sopiah memang memiliki komponen yang sudah bersekolah di SMP namun dalam data SP2D masih belum termutakhirkan menjadi SMP”, jelas Irwandi.

Saat ditanya terkait pernyataan salah satu KPM, yang selama ini mereka tidak pernah megang kartu ATM, Irwandi menjelaskan bahwa, setelah adanya bersatunya PKH dan bantuan BPTN (sekarang sembako) pihaknya pernah menemukan bahwa ATM di kolektif di agen e-waroeng melalu ketua kelompok, dengan dalih memudahkan pencairan sembako, dan hal tersebut pernah dihimbaunya ke pihak agen dan ketua kelompok agar praktek pengkolektifan kartu dihentikan.

“Selain menghimbau, kami juga sudah berusaha melakukan edukasi melalui FDS (Family developmen session) atau P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Kelaurga) yang akrab oleh KPM PKH disebut sebagai sekolah PKH, saya sering menyampaikan agar semua ATM tidak di pegang oleh pihak lain, namun kenyataanya dilapangan masih terjadi pengkolektifan,”jelas Irwandi.

Irwandi mengaku dirinya dan tim SDM PKH adalah manusia biasa, yang masih memiliki banyak kekurangan disana sini, Irwandi berjanji akan terus berupaya memperbaiki kesalahan dan beberapa kekurangan yang masih terjadi dalam pelaksanaan program PKH di Kecamatan Bojong.

“Pemberitaan dan dugaan temuan ini menjadi suplemen bagi kami (SDM PKH-red), agar kedepan lebih hati-hati dalam melaksanakan pendampingan”,tutup Irwandi.