Beranda Berita Dampak Pandemi Covid-19, Pria Asal Pandeglang Sukses Jadi Wirausaha Sabun Cair

Dampak Pandemi Covid-19, Pria Asal Pandeglang Sukses Jadi Wirausaha Sabun Cair

0

Pria asal Kampung Sukalapas, Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang bernama Atep Sujana suskses menjadi wirausaha sabun cair anti korosi dan multifungsi.

Sebuah inovasi cemerlang yang digelutinya hingga menciptakan sabun cair yang dikemas dalam sebuah botol plastik yang siap untuk dipasarkan tersebut.

“Saya menekuni, berawal dari imbasnya dampak Covid-19 dan dengan keterbatasan yang ada sulitnya mencari pekerjaan. Namun, hal itu tak menyurutkan tekad saya membuat inovasi dalam mengeksperimen menciptakan sabun cair,” tutur Atep Sujana (35) kepada Tangerangonline.id yang ditemui Dirumahnya, Rabu (17/11/21).

Seorang ayah dari tiga anak ini mengaku awal mulanya sempat down karena pandemi Covid-19 yang melanda bangsa Indonesia, pekerjaan sebelumnya sebagai pemain musik keyboard salah satu musik dangdut di kampung halamannya tersebut.

Hingga akhirnya Atep menciptakan, sebuah sabun cair yang anti korosi dan juga multifungsi bisa digunakan untuk mencuci piring, mencuci pakaian, pembersih lantai, bahkan sampai bisa sebagai sabun mandi dan untuk mencuci kendaraan yang anti korosi.

“Awalnya saya iseng saja mencoba mengeskperimen sabun cair untuk digunakan di rumah setelah dicoba ternyata bagus hasilnya dan tetanggapun mencoba hasil sabun cair buatan saya. Respon tetanggapun memberikan komentar yang positif dan mendukung untuk terus melanjutkan pembuatan sabun cair ini,” jelasnya.

Setelah itu, lanjut Atep, dirinya membuat produksi sabun cair tersebut yang anti korosi serta multifungsi yang karena kekurangan modal untuk mengeksperimen sabun cair, terpaksa saya untuk modal awal membeli bahan sampai menjual kalung istrinya dan handphone untuk mengembangkan usaha tersebut,” ungkapnya.

“Alhamdulillah dari dukungan istri dan keluarga untuk terus saya memproduksi sabun cair sampai 500 liter dalam satu minggu dan menghasilkan 1000 botol yang saya kerjakan sendiri di rumah,” bebernya.

Atep menjelaskan, bahwa untuk bahan yang digunakan dalam membuat sabun cair pakaian dan cuci piring menggunakan Methyl Ester Sulfonat, Sodium Lauryl Ester, Sulfat Cocoamido, DEA Supersoft, Optical Brightener Agent, Sodium Lauryl Alkyl Sulfat, Lauryl Alkylbenzena Sulfonat, Natrium Cocomido, dan Profile Betaine.

“Untuk bahan pembuatan sabun mencuci kendaraan yang anti korosi menggunakan bahan seperti bahan filler sodium sulfat bukan garam atau Nacl, dalam produksinya baru memasarkan Diwilayah kampungnya dan sekitaran Pandeglang, dalam pembuatannya tidak mencemari lingkungan karena hanya didiamkan selama 24 jam langsung jadi dan tidak ada limbah,” terangnya.

Ditambahkannya, dalam produksi sabun cair tersebut perbulan atep mendapatkan omset sekitar 60 juta rupiah dalam setahun, perbulan atep bisa mendapatkan 5 juta rupiah.

“Saya berharap kedepannya, ini sebagai salah satu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi angka pengangguran, dan masyarakat warga Pandeglang agar menggunakan UMKM produk asli Pandeglang serta adanya dukungan dari dinas terkait,” harapnya. (Dan)