Beranda Berita Warga Pandeglang Heboh Beras Bansos Bau Apek Tidak Layak Konsumsi 

Warga Pandeglang Heboh Beras Bansos Bau Apek Tidak Layak Konsumsi 

0

Beras bantuan sosial untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pandeglang Banten, menerima bantuan beras yang terlihat tidak layak konsumsi, Minggu (02/01/2022).

Beras bantuan tidak layak konsumsi tersebut diterima oleh KPM Bantuan Pangan Non-tunai (BPNT) tepatnya di Kecamatan Labuan pada 29-30 Desember 2021.

Dalam rekaman vidio yang diterima Tangerangonline.id melalui WhatsApp pada Minggu 2 Januari 2022, seorang pria menunjukan kualitas beras yang sudah dimasak tetapi pera.

“Kie la tah, deuleu. Bau, muruluk, nyengat (Begini nih, lihat. Bau, pera, menyengat),” kata pria tersebut sembari menunjukkan beras bantuan yang sudah dimasak.

Dalam video tersebut, sang pria juga memunjukkan warga yang mendatangi kantor desa setempat. Ia menyebut warga datang ke sana untuk menanyakan kualitas beras yang dianggap tak layak konsumsi tersebut.

Video tersebut banyak dibagikan hingga menyebar ke grup-grup wartawan di Pandeglang. Diketahuinya beras bantuan bau apek dan tak layak konsumsi itu terjadi di Kecamatan Labuan melalui program BPNT pada 29-31 Desember 2021.

Adan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Labuan Mengatakan, sudah menerima aduan tersebut dari warga, bahkan hampir semua di Labuan yang menerima program BPNT kompak mengeluhkan beras yang mereka terima mengeluarkan bau apek dan tak bisa dikonsumsi dengan layak.

“Iyah itu beras BPNT di Kecamatan Labuan. Dibagikan ke KPM (kelompok penerima manfaat) sehari sebelum tahun baru. Itu kayaknya baru ketahuan kemarin pas mau dimasak sama warga, hampir semua, rata-rata pada ngeluh berasnya seperti itu,” tuturnya.

Adan menjelaskan, lokasi dalam video itu terjadi di Desa Banyumekar, Kecamatan Labuan. Akibatnya, sejumlah warga sudah melaporkan temuan beras ini dan mengembalikannya ke agen penyalur bantuan tersebut.

“Ini di Desa Banyumekar, KPM mengadu ke Desa dan saya juga menerima aduan tersebut. Bahkan KPM juga sudah mengembalikan ke agen, tapi sampai sekarang belum diganti dengan beras yang layak,” ungkapnya.

Jumi warga setempat mengatakan, meski warna beras nampak putih dan dalam kondisi kemasan yang bagus, namun ternyata usai dibuka malah mengeluarkan bau apek. Ia sempat mencuci beras tersebut agar tak terlalu bau, namun setelah dimasak rupanya bau apek beras itu tetap tidak hilang.

“Baunya apek, udah dicuci juga tetep aja bau. Kalau mau ngasih bantuan jangan yang gini juga harusnya, kami geh pengen makan nasi yang pulen enggak bau kayak gini,” katanya.

Sementara itu Kandinsos Pandeglang Nuriah mengatakan, Sudah menindaklanjuti temuan beras berbau apek dan tak layak konsumsi tersebut. Ia mengaku sudah mengintruksikan pihak terkait agar segera mengganti beras itu dengan beras yang lebih layak konsumsi,” pungkasnya. (Dan)