Saat hari raya Idul Fitri dan hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2022, Persatian Insan Kolintang (Pinkan) Indonesia akan menggelar lomba kolintang tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ajang ini bertujuan untuk mencari dan menumbuh kembangkan bakat serta minat anak – anak tingkat SD dan SMP dalam bermusik khususnya seni musik kolintang. untuk mengantarkan Ansambel Musik Kolintang Kayu (AMKK) Minahasa agar diakui dunia (goes to Unesco).
Lomba akan digelar secara virtual dengan menampilkan kolintang konvensional yang terdiri dari tujuh sampai dengan sepuluh alat. Peserta dapat memilih dan menyanyikan satu lagu daerah nusantara.
Untuk mengikuti lomba ini, peserta terlebih dahulu mendaftar dengan mengisi dan mengirimkan profil atau data peserta diantaranya nama grup, mengisi kategori lomba, membuat surat pernyataan dari sekolah, kartu pelajar dan judul lagu yang dibawakan dalam lomba.
Peserta juga mengisi diminta mengisi data-data kepesertaan melalui link, https://bit.ly/pendaftaran-lvksd. Untuk lomba tingkat SD usia peserta dibatasi 6 -12 tahun. Sedangkan untuk SMP dibatasi dengan usia 10-15 tahun. Peserta lomba juga diperbolehkan yang berasal dari sanggar.
Pendaftaran lomba dibuka mulai 6 Februari sampai dengan 30 April 2022. Sementara penentuan pemenang dan pemberian hadiah akan diumumkan dan ditayangkan secara live-streaming di kanal youtube Pinkan pada 13 Mei 2022.
Pemenang lomba akan mendapatkan piala, e-sertifikat dan uang pembinaan. Untuk juara 1 kategori SD dan SMP akan mendapatkan Rp 10 juta, juara 2 Rp 7,5 juta, juara 3 Rp 5 juta, juara 4 Rp 3 juta dan juara 5 mendapatkan Rp 2 juta.
Ketua Umum Persatuan Insan Kolintang Indonesia (Pinkan), Penny Marsetio, menyebutkan, lomba ini digelar untuk mengetahui sampai dimana kolintang ini dikenal oleh anak-anak tingkat dasar. Selain itu, juga untuk menggaungkan kolintang agar dikenal seluruh rakyat Indonesia dan tersebar di seanteo nusantara dan mancanegara.
“Insan pecinta kolintang berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional melalui Unesco. Kolintang adalah suatu alat pemersatu budaya dan ini akan kita perjuangkan, agar menjadi kebanggan bangsa Indonesia dan Sulawesi Utara,” terang Ketua Umum Pinkan, Penny Marsetio, dalam acara press conference secara daring, Jumat malam, (11/3/22) di Jakarta.
Dalam sesi yang sama, pembina sanggar Limeka dan Winetin, Mayor Jenderal TNI (Purn) Lodewijk Pusung, menyampaikan, Pinkan selama ini telah menggelar banyak kegiatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satunya adalah lomba virtual kolintang bershalawat yang berkolaborasi dengan Sanggar Limeka dan organisasi istri anggota TNI Angkatan Laut Jalasenastri di 15 provinsi di Indonesia.
“Pinkan tidak tidur selama ini. Kami ingin menyebarkan musik kolntang ke seluruh nusantara, agar dapat diakui dunia, ” tandas mantan Asops Panglima TNI ini.
“Selama ini musik kolintang selalu diidentikkan dengan non muslim, ini hambatan, padahal kolintang adalah milik masyarakat Indonesia sebagai warisan tak benda, khususnya Minahasa. Karena itulah digelar lomba kolintang bershalawat pada 2021 lalu, agar kolintang dapat menjadi alat untuk persatuan bangsa dan menjadi kebanggan sebagai warisan Indonesia,” beber Lodewijk Pusung.
Sementara itu, Ketua panitia lomba, Endang Indra Setiawan, mengatakan, panitia lomba memberikan kesempatan kepada seluruh insan kolintang yang peduli terhadap kemajuan seni musik Ansambel Musik Kolintang Kayu Minahasa untuk membantu dan turut serta menyukseskan acara ini agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.
“Video lomba yang dikirimkan oleh group peserta lomba selambat-lambatnya diterim oleh Panitia per tanggal 5 Mei 2022” tutup .Endang Indra Setiawan. (MRZ)