Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tangerang Selatan disinyalir abaikan usulan warga atas program wifi gratis sebagai sarana penunjang kegiatan masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Forum Kajian Masyarakat (Forkam) Abdul Barri Assyarif.
Menurutnya, wifi yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel harus jelas dirasakan bagi kepentingan edukasi masyarakat. Sehingga wifi gratis yang disediakan, tidak sekadar narasi kosong yang digadang-gadang oleh Pemkot Tangsel.
Dia mengeluhkan atas lambannya respon pihak Diskominfo Tangsel menjawab kebutuhan sarana edukasi masyarakat yang ada di Setu. Lanjut Barri, pihaknya pernah berkomunikasi dengan Diskominfo Tangsel terkait usulan warga tersebut. Tapi, realisasi atas usulan itu tak kunjung nyata.
“Ini fakta, bahwa Diskominfo Tangsel abai atas usulan warga soal wifi. Kami komponen yang bergerak dalam hal edukasi masyarakat di Setu merasa usulan Kami tidak pernah diakomodir. Padahal usulan wifi yang Kami ajukan, jelas-jelas untuk aula yang tiap harinya jadi tempat pembelajaran masyarakat. Dari mulai ibu-ibu yang latihan marawis, sampai anak-anak yang belajar kelompok,” keluhnya.
Sarana pembelajaran yang dimaksud Barri, berada di Kelurahan Babakan. Berada persis di dekat Kantor Camat Setu yang baru. Tiap harinya, aula seluas lebih dari 50 meter itu menjadi tempat pengajian anak-anak.
Hal senada juga dikeluhkan oleh tokoh pemuda Kecamatan Setu, Junaidi. Dia juga menyesalkan mengapa Diskominfo Tangsel terkesan tidak sigap dalam memfasilitasi kegiatan kemasyarakatan. Menurutnya, aula tersebut memang menjadi sarana aktivitas masyarakat untuk berbagai kegiatan.
“Kita aktif menyampaikan kepada masyarakat secara luas apa yang menjadi program dan keberhasilan Pemkot Tangsel. Jangan sampai akibat abainya Diskominfo Tangsel mendistorsi berbagai keberhasilan Pemkot Tangsel yang memang digadang-gadang oleh Pak Ben dan Bung Pilar,” ucap Junaidi yang juga menjabat Bendahara Karang Taruna Kota Tangsel itu.
Junaidi berharap, Diskominfo dapat lebih responsif menjawab kebutuhan masyarakat. Koneksi internet, menurutnya sudah menjadi kebutuhan edukasi yang tidak bisa dikesampingkan.
“Kita sebagai kelompok pegiat kemasyarakatan saja peduli dan mau bergerak, apalagi pemangku kebijakan,” tandasnya. (Red)