Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Johanson Sianturi, SIK mengatakan, dua orang anak korban kekerasan ayah kandung di Taput secara perlahan telah mengalami pemulihan emosional hingga senyum yang kembali bisa terukir setelah sejumlah efek negatif kekerasan dialaminya, belum lama ini.
“Akhirnya, kedua korban kembali bisa tersenyum setelah sejumlah usaha pemulihan oleh Kapolres Taput dengan menerjunkan team gabungan trauma healing & unit PPA, yg dipimpin Ipda Deasy selama empat kali kunjungan terakhir,” kata AKBP Johanson, Kamis (31/8/2023).
Kedua korban, yakni NL yang masih berusia 8 tahun dan adiknya EMAL, 6 tahun itu, sebelumnya secara rutin mendapatkan kunjungan dari Kapolres Taput AKBP Johanson Sianturi beserta tim dokkes dan PPA Polres Tapanuli Utara Polda Sumatera Utara (Polda Sumut) pasca keduanya mengalami kekerasan pada Minggu, 13 Agustus 2023 lalu.
“Sejak awal, upaya pemulihan telah diterapkan dengan memberikan penghiburan, mengajak dan mendampingi anak saat mengikuti pendidikan di sekolah, memberikan bantuan peralatan sekolah serta sejumlah upaya lainnya agar si anak tak lagi merasakan tekanan, beban emosional yang pernah dialaminya dari seorang ayah yang tega menyakiti keduanya,” ujar Johanson.
Bahkan, pada perayaan hari kemerdekaan, 17 Agustus 2023 lalu, keduanya juga dibawa jalan-jalan oleh team gabungan agar terhibur dan lupa akan segala kekerasan yang dialaminya.
Bahkan, pada perayaan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2023 lalu, keduanya juga dibawa jalan-jalan oleh dr Deasy agar terhibur dan lupa akan segala kekerasan yang dialaminya.
Alhasil, sejumlah upaya pemulihan yang diterapkan perlahan dan pasti telah menghilangkan sisi traumatis si anak hingga keduanya bisa tersenyum dan merasa gembira.
“Secara perlahan, efek negatif kekerasan yang dialami kedua anak ini, baik itu sisi kesulitan dalam mengendalikan emosi, kesulitan untuk membangun komunikasi dengan orang lain, penurunan fungsi otak, serta efek negatif lainnya, sudah mampu dihilangkan dari keduanya,” sebutnya.
Hal ini pun sangat menggembirakan mengingat kondisi miris yang dialami, dimana seorang ayah tega menganiaya darah dagingnya sendiri sejak ditinggal pergi ibundanya yang entah kemana, lebih kurang lebih lima bulan lalu.
Selain mengajak bermain saat perayaan HUT Kemerdekaan RI, tim gabungan Polres Taput yang dipimpin kapolres mengunjungi kerumahpun selalu di lakukan.
Untuk hari ini pun, kapolres bersama tim gabungan dari Polres Taput, masih mengunjungi korban di rumah neneknya sembari memberikan bantuan alat-alat sekolah berupa Tas, buku dan pensil, dengan harapan agar korban tidak merasa kehilangan kasih sayang dari orang.
Semua ini demi rasa prihatin dan memberikan semangat, agar tidak selalu tertekan demi masa depan anak selaku generasi penerus bangsa. (Rmt)