Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail akan memantau 96 SDN di Kabupaten Tangerang yang menjadi prioritas utama dari Dinas Pendidikan setempat guna direhabilitasi menjadi layak pakai.
“Untuk anggaran di tahun 2024 inikan belum selesai, Disdik masih ada waktu untuk menyelesaikan, kecuali waktunya itu sudah habis atau mau habis, dan presentasenya tidak sesuai target itu yang harus menjadi pertanyaa hingga pantaun kita,” ujarnya kepada Tangerangonline.id di Tigaraksa, Senin, 12 2024.
Tidak hanya itu, Kholid juga menanggapi soal keluhan Disdik Kabupaten Tangerang soal kekurangan anggaran rehabilitasi sekolah yang dinilai kecil.
Sehingga kedepan, jika memang dirasa dibutuhkan dana tambahan maka nanti dirinya akan mengajukan di APBDP 2024 yang kini masih dalam tahapan proses pengesahan.
“Memang kita harus upayakan adanya penyerapan APBD, kalaupun ini masih kekurangankan kita punya ruang anggaran perubahan ABPDP inikan sekarang masih dalam tahapan perubahan,” jelasnya.
Kholid berharap dengan pendidikan di Kabupaten Tangerang harus diprioritaskan dikarenakan pendidikan ini yang menentukan masa depan generasi Indonesia Emas 2045 kedepan.
“Pendidikan inikan salah satu program utama dari pemerintah pusat, sampai pemerintah daerah maka ini harus diprioritaskan karena inikan menentukan masa depan generasi kita, dan kemduain ini juga salah satu program jangan menengah pemerintah harus dikedepankan,” harapnya.
Diberitakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mencatat 96 SDN di wiliayahnya rusak parah.
96 SDN ini rencananya akan dibangun dan sudah masuk dalam rekomendasi perencanaan renovasi bangunan pada tahun 2024.
Plh Sekda Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja membenarkan adanya sekolah yang rusak parah, kekurangan fasilitas belajar mengajar.
Dalam hal ini, Pemerintah daerah kabupaten tangerang sudah memenuhi kewajiban untuk mendukung anak bangsa bisa mengikuti proses belajar mengajar melalui APBD 2024.
“Kita sudah memenuhi kewajiban dukungan pendanaan melalui APBD, itu sangatlah besar buat pendidikan kita, sudah kita kucurkan 23 persen dari APBD, artinya jumlahnya ada Rp 1,7 T untuk pendidikan,” ujar Soma Atmaja kepada Tangerangonline.id di Tigaraksa Kamis, 8 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, proses pendidikan ini terbilang selalu mengalami kekurangan, seperti bangunan sekolah yang reot. Cara penanganan Pemerintah untuk menyelesaikannya secara bertahap dikarenakan jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang pertumbuhannya sangatlah pesat.
“Proses pendidikan cerita tampa akhirnya, kalau ga selesai tahun ini, tahun depan, tahuan selanjutnya karena jumlah penduduk kita pertumbuhannya itu luar biasa besar,” jelasnya. (Rez)