Ada yang menarik pada salah satu gang yang berada di jalan Kampung Utan, Pondok Ranji, Ciputat. Rupanya, terdapat gang besar yang bernama Jalan Kompas. Mengapa dinamakan Jalan Kompas?.
Awal penamaannya dari seorang bernama Nurdin Ali. Pria asal Aceh berjualan koran tahun 1970an di lokasi itu. Tidak hanya berjualan, Nurdin Ali juga tinggal di gang besar menuju Prapatan Duren itu.
“Dulu jalan ini awalnya kali besar, kali engrang namanya. Nah, Nurdin Ali punya rumah di pinggir kali engrang itu sekaligus jualan koran di rumahnya,” ujar Adi, pria berusia 70 tahun tinggal di perkampungan Jl Kompas, Pondok Ranji, Ciputat.
Adi menambahkan, Nurdin Ali terkenal sebagai penjual koran di Pondok Ranji. Selain itu, koran yang paling laris dijualnya adalah saat itu koran kompas.
“Warga taunya jalan ini tempat penjual koran kompas, jadi dibilangnya, jalanan kompas tuh, begitu,” tambah Adi, kakek yang telah memiliki 13 orang cucu itu.
Nurdin Ali meninggal pada tahun 1980. Semenjak saat itu, jalan kompas terus menerus dikeruk hingga kalinya ditutup oleh aspal dan digantikan jalur untuk lalu lalang kendaraan.
Kini, jalan kompas yang sebelumnya berupa kali dengan jalanan tanah telah di beri lampu lalu lintas yang menurut warga sekitar menimbulkan kemacetan.
“Bukannya mengatasi macet malah makin tambah macet,” ujar Soha, tukang ojeg mangkal di samping Jl Kompas, Pondok Ranji, Ciputat. (Ayu/muf)