Perempatan Muncul di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, menjadi sentral arus lalu lintas dari dan menuju Pamulang, Serpong, Cisauk, dan Kabupaten Bogor. Namun, fasilitas lalu lintas yang ada tidak memadai hingga mengakibatkan lalu lintas amburadul.
Jalan Provinsi Banten tersebut menghubungkan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, tetapi tidak tampak diperhatikan Pemprov Banten. Titik temu arus lalu lintas mengakibatkan kemacetan setiap harinya bertambah parah. Keadaan itu juga semakin parah, karena minimnya fasilitas jalan seperti rambu-rambu lalu lintas.
“Lampu merah sudah lama terpasang disetiap arah perempatan, tapi tidak berfungsi. Sempet nyala beberapa hari, eh mati lagi,” keluh Sopyan Sidik, seorang ojek yang mangkal di perempatan Muncul kepada tangerangonline.id, Jumat, (11/3/2016).
Sudah menahun lampu merah tidak berfungsi. Dalam kondisi arus lalu lintas yang padat, sering terjadi kecelakaan. “Ngeri, rawan banget kecelakaan. Kendaraan yang mau nyebrang sering saling nubruk,” tambah Sopyan.
Di tempat yang sama, Lili Supriatni, warga Buaran yang setiap harinya melewati perempatan Muncul, juga mengeluhkan bahwa ketika turun dari Angkutan Kota (Angkot) dan hendak menyeberang jalan sangat khawatir akan keselamatannya.
“Saya dari angkot arah Pamulang turun dan harus menyeberang jalan karena harus naik Angkot lagi yang ke BSD, pas nyebrang itu kadang merasa riskan tertabrak kendaraan,” ungkapnya usai menyeberangi jalan.
Pengguna jalan menanti akan pengaturan lalu lintas yang aman dan teratur. “Semoga Dinas terkait segera membenahi fasilitas lalu lintas disini, biar aman dan tertib baik kendaraan yang melintas atau pun pejalan kaki yang menggunakan angkutan umum,” harapnya. (Bar)