Ikatan persaudaraan tampak erat terasa dalam acara Musyawarah Besar (Mubes) Forum Komunikasi Mahasiswa Bima (FKMB) Ciputat Raya, Ciputat, Sabtu (19/3/2016).
Ketua Umum FKMB Ciputat Raya, Syahrul Ramadhan menjelaskan, solidaritas perantau teruji dikarenakan bertemu di daerah yang jauh dari rumah. “Meski kami tersebar di beberapa perguruan tinggi yang berbeda, kami merasa seperti saudara. Kalau sudah kumpul gini, tidak ngerasa lagi di Ciputat, tapi udah kaya lagi di kampung,” paparnya kepada tangerangonline.id.
Meski berjumlah puluhan, sambung Syahrul, tapi Mubes berjalan dengan khidmah. “Bukan Mubesnya yang kita cari, tapi silaturahminya,” tuturnya.
Acara dibalut dengan tema Revitalisasi Perkaderan itu digelar di Aula Insan Cita, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel).
“Kami berharap dengan kuatnya silaturahmi ini, kami bisa memberi kontribusi didaerah Tangsel dan khususnya bagi Bima tercinta,” jelasnya.
Syahrul juga membeberkan beberapa permasalahan daerah yang sedang terjadi di Bima.
“(Setidaknya ada 3 poin) Soal terorisme, perang antar desa, dan lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” ungkap Syahrul.
Pusat perekrutan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) ada di Bima, sambung Syahrul, informasi ini diperolehnya dari pengamatan selama setahun terakhir.
“Selain itu, kita juga mendengar kabar bahwa 2 desa, Karumbu dan Ncera terlibat konflik. Hal ini kerap kali terjadi, padahal masalahnya remeh,” bebernya.
Menurut Syahrul, FKMB pernah mengamati pembangunan infrastruktur di Bima. Ternyata, banyak sekali penemuan bahwa komunikasi pemerintah pusat dan daerah tidak berjalan dengan baik.
“Oleh karena itu, kami selaku perwakilan mahasiswa daerah yang tinggal di pusat (dekat dengan Jakarta), ingin membantu pemerintaj daerah untuk membangun komunikasi dengan (pemerintah) pusat,” tutupnya.
Hal senada disampaikan juga oleh Pembina FKMB Ciputat Raya, Khairul Anam.
“Seharusnya antara ulama’ (pembina spiritual) dan umara’ (pemerintah) harus sinergis. Sebab ada nilai-nilai tertentu yang terkadang tidak diketahui oleh keduanya. Makanya perlu ada komunikasi yang intens,” bebernya. (Ayu)